Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo mengingatkan seluruh pemerintah daerah agar inovasi di daerahnya tidak hanya diusulkan oleh ASN, tetapi juga bisa dari kepala daerah dan masyarakat setempat.
 
"Inovasi semestinya tidak dibatasi hanya diusulkan oleh aparatur sipil negara (ASN). Peningkatan inovasi juga harusnya jadi prioritas kepala daerah hingga masyarakat," kata Yusharto, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Hal tersebut dia sampaikan saat menerima kunjungan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Isma di Ruang Video Conference BSKDN, Jakarta.
 
Kunjungan itu dilakukan dalam rangka meminta BSKDN Kemendagri membimbing Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terkait penilaian indeks inovasi daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.
 
Lebih lanjut, Yusharto menyampaikan keterlibatan banyak pihak itu berpotensi meningkatkan kualitas dan keberagaman inovasi di daerah. Sejalan dengan hal tersebut, ia berpesan kepada Pemkab Konawe agar tidak memandang inovasi sebagai hal yang mahal dan terbatas. Inovasi, lanjut dia, bisa dimulai dari pengembangan potensi yang dimiliki daerah atau permasalahan yang sedang dihadapi daerah.
 
"Silakan dimulai dari yang dihadapi Konawe. Misal, kemiskinan jadi tekankan peran dinas apa yang terkait dengan hal tersebut. Misalnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Inovasi dari desa didaftarkan ke DPMD. Akhirnya, mereka (desa-desa) juga berlomba-lomba meningkatkan inovasi," jelas dia.
 
Berikutnya, Yusharto menyinggung masalah stunting dan kemiskinan. Menurut dia, daerah bisa mulai berinovasi dengan memanfaatkan beragam pangan lokal untuk menyelesaikan persoalan itu.
 
Yusharto menilai nutrisi anak-anak di daerah seperti Konawe dan perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan beragam pangan lokal, seperti kacang, jagung, singkong, ikan, dan buah-buahan lokal.
 
Yusharto lalu berharap organisasi-organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Konawe dapat saling bekerja sama mengawal perkembangan inovasi tersebut melalui pembinaan terhadap kelompok usaha bersama (KUB) di wilayahnya.
 
"Mereka (OPD) akan membina KUB untuk bisa menghasilkan singkong yang kecil-kecil, bisa dikasih bibit sehingga kualitasnya bisa lebih baik," kata dia.
 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2023