Washington (ANTARA) - Ukraina mengharapkan diundang bergabung dalam NATO dengan "tanggal terbuka" pada KTT pakta militer tersebut di Vilnius bulan depan, kata kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak pada Rabu (21/6).

Yermak menyatakan kegagalan NATO dalam mengirimkan keputusan "tegas" pada KTT yang bakal berlangsung 11-12 Juli itu akan mendemoralisasi Ukraina padahal Kiev telah menunjukkan kesiapan bergabung dengan perjuangan yang dilakukannya di medan perang.

"Kami mengharapkan Ukraina diundang masuk NATO dengan tanggal terbuka," kata Yermak dalam sebuah webinar yang digelar lembaga pemikir Atlantic Council.

"Ini akan dapat mengirimkan sebuah tanda," kata dia.

Baca juga: Barat janjikan bantuan lebih bagi Ukraina pada konferensi pemulihan

Presiden Volodymyr Zelenskyy sejak lama mendesak agar Ukraina dapat menjadi anggota dari aliansi militer tersebut, tetapi menyadari bahwa tidak mungkin bergabung saat perang Rusia di Ukraina masih berkobar.

Yermak menyatakan konsultasi sedang dilakukan antara Amerika Serikat dan Ukraina mengenai langkah-langkah yang akan disetujui para pemimpin negara-negara NATO di Vilnius untuk meningkatkan keamanan Ukraina sampai negara tersebut menerima jaminan keamanan kolektif dari pakta pertahanan ini.

Para sekutu Kiev terbelah mengenai seberapa cepat Ukraina bisa bergabung dalam ATO, dan beberapa pemerintahan negara-negara Barat mengkhawatirkan langkah semacam itu membawa pakta ini lebih dekat dengan perang melawan Rusia.

Pasukan Ukraina sedang melakukan serangan balasan di bagian tenggara negara itu untuk mengambil kembali sebagian wilayah pendudukan yang telah dibentengi dengan kuat oleh Rusia.

Baca juga: Jerman desak China pakai pengaruhnya tekan Rusia akhiri perang Ukraina

Sumber: Reuters

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023