Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, menguat mencapai Rp9.300/9.310 (Pkl 09.30) dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.375/9.420 per dolar AS atau naik sebesar 75 poin. "Sentimen positip dari paket pinjaman Consultative Group On Indonesia (CGI) berlanjut, sehingga rupiah kembali menguat hingga di level Rp9.300 per dolar AS," kata Analis Valas, PT Bank Mega Tbk, Adrian di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pasar saat ini didominasi aksi beli rupiah ketimbang dolar AS yang di pasar global juga melemah, karena melambannya pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam, akibat kecilnya dana asing yang masuk ke negara tersebut. AS membutuhkan dana asing minimal 63, 5 miliar dolar AS atau sama dengan defisit transaksi berjalan AS, namun dana asing yang masuk ke negaranya hanya sekitar 46,7 miliar dolar AS, katanya. Rupiah, lanjutnya sebelumnya masih berkisar di level Rp9.325 per dolar AS, tetapi secara perlahan-lahan terus menguat dengan posisi Rp9.310 per dolar AS yang akhirnya ditutup pada sesi Rp9.300 per dolar AS. Namun penguatan rupiah diharapkan tidak terlalu cepat, karena para eksportir domestik mengharapkan tingkat rupiah yang cocok berada pada kisaran antara Rp9.000 sampai Rp9.300 per dolar AS, katanya. Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang berlanjut itu juga didukung dengan membaiknya pasar saham Asia, akibat menguatnya bursa New York dan Tokyo. Meski demikian Bank Indonesia (BI) diharapkan tetap memantau pergerakan rupiah dan selalu siap di pasar, karena dikhawatirkan kenaikan rupiah yang agresif akan mendorong rupiah kembali terpuruk, ucapnya. BI sebelumnya juga menyatakan akan tetap berada di pasar dan menjaga volatilitas nilai tukar rupiah seperti saat ini, sehingga rupiah tetap berada pada tingkat saat ini dalam jangka waktu yang lama. katanya. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis pagi, menguat hingga mendekati level Rp9.400 per dolar AS menjadi Rp9.410/9.420 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.479/9.520 per dolar AS atau naik 69 poin, setelah Indonesia memperoleh paket pinjaman dari Consultative Group on Indonesia (CGI) sebesar 5,4 miliar dolar AS. Pada awal tahun 2006, rupiah sempat mencapai 9.800 per dolar AS lalu menguat hingga Rp8.700 per dolar AS. Namun saat ini nilai rupiah berkisar Rp9.300 hingga Rp9.400 per dolar. Sementara itu nilai Rupiah pada APBN 2006 adalah Rp9.900 per dolar. Mengenai dolar AS, ia mengatakan dolar AS turun terhadap euro dan yen, setelah investor melihat defisit transaksi berjalan AS masih tetap tinggi, apalagi dana asing yang masuk kurang dapat memenuhi defisit tersebut. Dolar AS terhadap yen turun 0,2 persen menjadi 116,7 yen dan euro terhadap dolar AS naik menjadi 1.2645 atau naik 0,2 persen. Penurunan dolar AS itu sebenarnya diinginkan oleh Amerika untuk menekan defisit transaksi berjalan AS yang tinggi dan imbaun dari negara-negara industri maju (G7) agar negara-negara berkembang membiarkan mata uangnya menguat terhadap dolar AS, demikian Adrian. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006