Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pihak swasta turut berpartisipasi dalam program-program pembangunan ibukota yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Program-program Pemprov DKI sangat banyak, terutama yang berhubungan dengan banjir, macet dan urbanisasi, sehingga membutuhkan partisan dari banyak pihak, termasuk swasta agar pembangunan ibukota dapat terlaksana," kata Jokowi dalam diskusi bertema `Mengatasi Kemacetan, Kebanjiran dan Urbanisasi` bersama President Executive Club di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Selasa.

Terkait masalah kemacetan, Jokowi menuturkan Pemprov DKI ingin mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi dan mengalihkannya ke transportasi umum.

"Oleh karena itu, saat ini kami fokus membangun sarana-sarana transportasi masal, seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan monorel, serta memperbaiki busway TransJakarta," ujar Jokowi.

Di lain sisi, menyangkut masalah banjir, Jokowi mengajak para pengusaha untuk melihat kondisi bantaran kali yang ada di Jakarta, seperti di bantaran kali Pesanggrahan, kali Ciliwung, dan kali Sunter.

"Kondisi di bantaran-bantaran kali tersebut sangat memprihatinkan, sangat kumuh, kotor, dan tidak terawat. Hal ini juga yang menciptakan kesenjangan ekonomi yang tinggi di Jakarta. Kondisi ini perlu diperbaiki, kali-kali harus dinormalisasi, sehingga problem banjir bisa diselesaikan," tutur Jokowi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua President Executive Club Sudarmono mengatakan untuk mengantisipasi laju urbanisasi di Jakarta, maka pembangunan harus dilakukan secara merata.

"Untuk mencegah urbanisasi penduduk ke Jakarta, kota-kota lain di Indonesia harus dibangun sama seperti Jakarta, sehingga orang-orang tidak menyerbu dan menumpuk semuanya di ibukota," kata Sudarmono.

Sudarmono menambahkan, untuk masalah kesenjangan ekonomi di Jakarta dapat diatasi melalui pendidikan, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) meningkat.

(R027)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013