Kathmandu (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Nepal Pushpa Kamal Dahal pada Jumat (23/6) mengatakan pemerintahannya memprioritaskan pengembangan ekonomi digital dan layanan digital untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Pemerintah telah mengalokasikan satu persen dari total anggaran pembangunan untuk inovasi dan perusahaan rintisan (start-up) untuk tahun fiskal 2023-2024," ujar Dahal dalam konferensi digital yang digelar Huawei Nepal di Kathmandu.

Dahal menyatakan bahwa alokasi anggaran tersebut dinaikkan untuk mendorong kaum muda Nepal fokus pada inovasi serta berupaya mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Nepal juga telah menurunkan ambang batas investasi asing langsung (FDI) dalam teknologi informasi dan komunikasi menjadi sekitar 153.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.918), dibandingkan 384.000 dolar AS untuk sektor-sektor lain.
 
   


Dahal menegaskan, pemerintah Nepal berfokus pada peningkatan tata kelola digital.

"Kami telah bergerak untuk memperkenalkan One Stop Solution dan Data Exchange Platform untuk mengintegrasikan semua layanan digital pemerintah," ujarnya

Huawei Nepal menggelar Huawei MNC Digital Nepal Conclave selama dua hari dengan tujuan menyatukan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem digital Nepal untuk membahas serta memamerkan kemajuan dan potensi negara tersebut di bidang teknologi digital.

Pan Junfeng, Presiden Huawei Asia Selatan, mengatakan Huawei akan terus berkontribusi pada Nepal digital dan Nepal cerdas (smart). 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023