Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat di provinsi ini mencegah potensi kebakaran lahan maupun bangunan selama musim kemarau.

"Kebakaran lahan, bangunan, maupun hutan perlu diwaspadai saat kemarau. Masyarakat yang biasa membakar jerami di dekat kandang jangan sampai lalai sehingga api menjalar ke bangunan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Lilik, dibanding kondisi normal, potensi kebakaran berpeluang meningkat saat memasuki musim kemarau karena banyak rumput atau ilalang kering yang mudah terbakar.

Karena itu, masyarakat perlu melakukan pencegahan secara mandiri dengan menghindari berbagai aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

"Masyarakat yang melakukan aktivitas 'outbound' atau 'camping' dengan menyalakan api unggun harus waspada, kalau acara sudah selesai harap api dipadamkan, tidak membuang puntung rokok sembarangan karena mungkin banyak pohon-pohon atau daun-daun yang kering," kata dia.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD DIY kasus kebakaran pada 2022 tercatat mencapai 113 kejadian, dengan kasus terbanyak di Kabupaten Sleman 28 kejadian.

"Terbanyak kebakaran permukiman, namun demikian kebakaran lahan, kebakaran hutan ini juga perlu diwaspadai selama kemarau," kata dia.

Untuk mengurangi risiko kebakaran selama kemarau, BPBD DIY telah menyiagakan 1.500 relawan pemadam kebakaran (redkar) untuk mencegah potensi bencana kebakaran selama musim kemarau.

Selain memiliki fungsi sosialisasi dan pencegahan, relawan itu memiliki tugas melaporkan kejadian kebakaran kepada dinas pemadam kebakaran, dan melakukan upaya pemadaman dini sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Koordinator Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyebut kejadian kebakaran di Kabupaten Bantul pada awal musim ini tertinggi hingga tiga kejadian dalam 24 jam, pada awal Juni 2023 akibat kelalaian.

"Total dari tanggal 1 Juni sampai 9 Juni ada sembilan kejadian kebakaran rumah dan lahan," kata dia.

Selain menghindari aktivitas pembakaran sembarangan, ia juga mengimbau masyarakat memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi aman dari bahaya korsleting listrik atau hubungan arus pendek.

"Berikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku kayu atau secara tradisional agar tidak ada perambatan api," kata dia.

Baca juga: Pakar: Pemotongan saluran drainase praktis tangani karhutla Nagan Raya
Baca juga: Arus pendek sebabkan tiga rumah hangus terbakar di Jakarta
Baca juga: BPBD: Luas lahan yang terbakar di Nagan Raya Aceh mencapai 23,5 Ha

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023