Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank, pada Rabu sore, tercatat sebesar Rp9.690, naik dibanding posisi sebelumnya Rp9.705 per dolar AS.
"Menguatnya mata uang euro memberi sentimen positif, euro menguat setelah naiknya sentimen konsumen Jerman sehingga memberikan harapan bahwa ekonomi terbesar di kawasan Eropa itu dapat terhindar dari jurang resesi di awal tahun 2013," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Sementara, Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan anjuran dari BI kepada eksportir untuk menempatkan dana hasil ekspornya di dalam negeri cukup memberi sentimen positif bagi mata uang rupiah.
Selain itu, lanjut dia, nilai tukar rupiah menguat seiring dengan spekulasi The Fed yang kemungkinan masih akan mempertahankan kebijakan program pembelian obligasi untuk lebih memulihkan kondisi ekonomi AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia, Rabu, tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp9.684 dibanding posisi sebelumnya Rp9.705 per dolar AS.
(KR-ZMF)
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013
