Jakarta (ANTARA News) - Kelompok usaha Rajawali meminta pemerintah memberikan proposal teknis terkait keinginan Pemda Sumatera Barat masuk ke PT Semen Gresik. "Kita ingin tahu tata cara masuknya Pemda Sumbar ke Rajawali sebagai calon pemegang 24,9 saham Semen Gresik," kata Managing Director and Chief Bussiness Development Grup Rajawali, Darjoto Setyawan di Jakarta, Jumat. Hal itu diungkapkan menyusul surat Direktur Cemex Hector Medina kepada Meneg BUMN Sugiharto tertanggal 14 yang intinya, akan meneruskan penjualan 24,9 persen sahamnya kepada Rajawali. Menurut Darjoto, pihaknya sudah mengajukan surat kepada Kementerian BUMN untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini. "Surat untuk audiensi dengan pemerintah sudah kita kirimkan dua pekan lalu," kata Darjoto. Ia menjelaskan, Rajawali menyambut baik keinginan pemerintah yang ingin mengakomodir Pemda Sumbar untuk masuk ke Semen Gresik. "Saya belum bisa menyebutkan, secara formal karena belum ada pertemuan antara Rajawali dengan pemerintah termasuk dengan Pemda," katanya. Pertemuan itu tentu dimaksudkan untuk menampung aspirasi, termasuk mengetahui bagaimana teknis pendanaannya, termasuk hitung-hitungan kepemilikan saham. Darjoto menambahkan, sejauh ini pemerintah belum menunjukkan sikap win-win solution untuk menyelesaikan masalah ini. Namun lanjutnya, yang harus diingat bagaimana penyelesaian itu tidak melanggar hukum termasuk rambu-rambu yang berlaku di pasar modal. "Kita tentu memikirkan waktu yang masih tersisa untuk menyelesaikan transaksi (closing) dengan pihak Cemex yang paling lambat pada 3 Juli 2006. Bisa jadi kita selesaikan sebelum tanggal itu," kata Darjoto. Sesungguhnya, pertemuan secara formal dengan pemerintah diperlukan, meski secara informal publik sudah memiliki opini soal ini. Terkait Blue Valley, perusahaan jasa keuangan yang akan melakukan transaksi jual beli saham Cemex itu, Darjoto mengatakan, seratus persen saham Blue Valley adalah milik Rajawali. "Tidak ada pihak lain di sana," kata Darjoto, menanggapi adanya kabar bahwa Farallon Capital, termasuk pemilik saham di Blue Valley yang berbasis di Singapura itu. Ia mengakui selain Farallon, ada tiga perusahaan lain yang juga pernah mengajukan minat agar ikut membentuk konsorsium membeli saham Cemex itu. "Kita tidak mau menyebutkan nama-nama perusahaan itu, karena terbentur perjanjiaan kerahasiaan. Hingga kini kita masih sendiri melalui Blue Valley," ujar Darjoto.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006