Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir, dalam keterangan pers yang diterima di Kuala Lumpur pada Senin, mengatakan terakhir kali Perdana Menteri Malaysia berkunjung ke Laos pada 2016 saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa (KTT ASEAN) yang saat itu diketuai oleh Laos.
Pertemuan para pemimpin kedua negara, menurut dia, dapat membangun momentum positif sebelum Laos mengambil alih Keketuaan ASEAN dari Indonesia pada 2024.
PM Anwar rencananya akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Laos Thongloun Sisoulith, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone dan Presiden Dewan Rakyat Laos Xaysomphone Phomvihane.
Selanjutnya, kedua perdana menteri akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang transportasi kereta api antara perusahaan Kereta Api Tanah Melayu Berhad (KTMB) dan Lao National Railway State Enterprise (LNRSE) serta kerja sama bidang pelabuhan darat antara Lalu Mutiara Perlis Sdn Bhd (MPSB) dan Thanaleng Dry Port (TDP).
Baca juga: Indonesia-Malaysia sepakat perkuat ASEAN
Nota kesepahaman lain, yakni antara Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Electricite du Lao (EDL), yang diharapkan semakin memperkuat investasi Malaysia di Laos, dan memberikan manfaat bagi pembangunan sosial ekonomi kedua negara, ujar dia.
Menurut Menlu Malaysia itu, PM Anwar juga dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin Islam di Laos guna membahas persoalan umat, khususnya yang dihadapi oleh umat Muslim di Laos.
Selanjutnya ia akan bertemu para diaspora Malaysia di negara tersebut untuk sesi persahabatan dan kesempatan untuk berbagi kebijakan dan arahan Pemerintah Malaysia.
Baca juga: PM Malaysia berharap China-ASEAN Expo datangkan peluang bagi negaranya
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023