Hanover (ANTARA News) - Pelatih Angola meminta negara Afrika untuk bekerja sama meningkatkan kualitas sepakbola mereka setelah tidak ada satu pun wakil benua tersebut yang menang pada pertandingan pertama Piala Dunia. Empat dari lima wakil Afrika kalah pada pertandingan pertama, hanya Tunisia yang bisa imbang dengan tim yang relatif lemah Arab Saudi. "Kami sangat sadar akan (hasil buruk) itu dan pembina sepakbola Afrika harus bekerja sama untuk memperbaiki sepakbola Afrika. Memang kami seharusnya gembira dengan perkembangan sekarang ini, namun kami harus berusaha lebih keras untuk meningkatkannya," kata pelatih Angola Oliveira Goncalves. Angola, Pantai Gading, Ghana dan Togo semuanya baru pertama kali lolos ke putaran final Piala Dunia, sementara Tunisia sudah empat kali mengikuti turnamen itu namun belum pernah menang lagi sejak 1978. Goncalves mengatakan bahwa meskipun mereka semua baru bisa mendulang satu angka namun perbedaan kualitas tim Afrika dengan negara lain tidak terlalu jauh. "Meski kami belum ada yang menang dan hanya Tunisia yang imbang, semua pertandingan itu berlangsung ketat dan seimbang. Tidak ada perbedaan besar antara yang kalah dan yang menang," jelasnya. Tiga tim Afrika kalah dengan selisih gol satu, hanya Ghana yang tunduk 0-2 dari Italia. Angola kalah 0-1 dari Portugal sementara Pantai Gading dan Togo kalah 1-2 masing-masing dari Argentina dan Korea Selatan. Goncalves berharap segera ada perbaikan, terutama karena sepakbola adalah salah satu agenda tertinggi dalam pemerintahan negara-negara Afrika namun masih di bawah kebutuhan utama seperti kesehatan dan pendidikan. "Sayangnya di benua kami ada prioritas lain seperti kesehatan, pendidikan dan pembangunan yang sangat menyita anggaran kami. Tetapi pejabat di Afrika sangat sadar akan kualitas sepakbola di Afrika dan kami berharap nisa lebih baik dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujarnya. Prediksi Pele yang menyatakan bahwa tim dari Afrika akan memenangi Piala Dunia pada pergantian abad terbukti masih jauh dari kenyataan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006