Teheran (ANTARA News) - Pemimpin perunding nuklir Iran, Saeed Jalili, menyebut niat kelompok negara G5+1 untuk membangun kepercayaan Iran dalam pembicaraan tentang program nuklir Iran di Almaty, Kazakhstan, sebagai upaya "positif."
    
"Kami menganggap pembicaraan ini sebagai langkah positif yang bisa dilengkapi dengan melakukan pendekatan positif dan konstruktif," kata Jalili tentang perundingan dengan negara G5+1 (Rusia, AS, China, Prancis, dan Inggris, plus Jerman) pada Selasa sampai Rabu di Almaty.

"Mereka harus menunjukkan tipe perilaku yang membangun kepercayaan bangsa kita dan (pembatalan) sanksi adalah salah satunya," tambah dia seperti dikutip Kantor Berita Fars.

Dia mengatakan, beberapa tawaran G5+1 dalam pertemuan itu lebih realistis dibandingkan dengan tawaran sebelumnya.

Ia menambahkan, dalam perundingan itu juga disampaikan bahwa pembicaraan, termasuk tentang pembatalan sanksi, harus berimbang dan tidak mengabaikan hak-hak Iran.

Perundingan di Almaty berakhir pada Rabu. Jalili memimpin delegasi Iran sementara perwakilan G5+1 dipimpin oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton.

Dalam perundingan itu, negara-negara besar sepakat menyelenggarakan pertemuan para ahli di Istanbul, Turki, pada 17-18 Maret dan melanjutkan pembicaraan pada tingkat perunding tertinggi di Almaty pada 5-6 April 2013.

Sebelumnya, Iran dan G5+1 sudah melakukan tiga putaran perundingan di Jenewa, dua putaran di Istanbul, satu putaran di Bagdad dan satu putaran di Moskow.

(ANT)

Penerjemah:
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013