Bandung (ANTARA News) - Kota Bandung kekurangan 700 ribu pohon hingga warga kesulitan untuk menghirup udara segar akibat banyaknya pepohonan yang ditebang terkena pelebaran jalan. Anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Supardiyono Sobirin, kepada ANTARA di Bandung, Jumat (16/6), mengatakan, idealnya kota Bandung yang memiliki 2,5 juta penduduk, memiliki 1,2 juta pohon dengan asumsi satu pohon untuk dua orang namun kenyataannya yang ada hanya 600 ribu pohon. "Perhitungannya satu orang memerlukan 0,5 kilogram oksigen dan satu pohon memiliki satu kilogram oksigen, berarti satu pohon berguna untuk dua orang," katanya. Menurut dia, keberadaan pepohonan di Kota Bandung sangat penting selain untuk mendapatkan oksigen bagi penduduknya, juga dapat mengurangi suhu dan mampu menyerap polusi. Ia mengatakan kondisi seperti itu semakin diperparah dengan banyaknya pepohonan yang ditebang terkena pelebaran jalan, untuk itu upaya mengembalikan Kota Bandung sebagai kota sejuk harus dilakukan. "Upaya itu yang dapat dilakukan dengan menanam pohon di kiri-kanan jalan yang diperlebar, serta menanam di tepi jalur KA, bawah jalur listrik, di pinggir sungai dan rumah penduduk," katanya. Dikatakannya, jika pemerintah setempat mampu melakukan upaya seperti itu, maka untuk memenuhi kekurangan 700 ribu pohon itu dapat tercapai. Ia juga mengatakan Kota Bandung hanya memiliki sekitar 1,5 persen atau 160 hektar kawasan terbuka hijau dari total luas 16 ribu hektar. "Sisa kawasan terbuka hijau saat ini seperti di kawasan Gedung Sate dan Kebon Binatang Bandung," katanya. Padahal jika berpatokan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 63 tahun 2002 tentang Hutan Kota, katanya, sebuah kota memerlukan sepuluh persen kawasan terbuka hijau dari total luas wilayahnya. Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sendiri pernah meng`klaim` bahwa kawasan terbuka hijau saat ini naik menjadi empat persen (sekitar 600 hektar dari luas total 16 ribu hektar), namun tidak diperhitungkan dengan adanya pelebaran jalan. Oleh karena itu upaya penanaman pohon itu harus dilakukan guna mengejar kekurangan jumlah pohon di Bandung, ujarnya seraya menyebutkan pada tahun 1970-an, kawasan terbuka hijau di Kota Bandung sebesar 20 persen dari total luas wilayah delapan ribu hektar. Ia menyebutkan dirinya bukan anti pembangunan kota, namun pemerintah dalam membangun kota harus tetap memperhatikan infrastruktur lingkungannya hingga Bandung akan diminati wisatawan dengan udaranya yang sejuk. "Tentunya wisatawan akan senang berkunjung ke Kota Bandung yang memiliki udara sejuk dengan banyaknya pepohonan," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006