Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia stabil pada awal perdagangan Selasa, setelah salah satu sesi paling bergejolak tahun ini, dengan para pelaku pasar mengamati dengan cermat berita tentang bagaimana Moskow akan menanggapi pemberontakan yang dibatalkan oleh tentara bayaran bersenjata lengkap selama akhir pekan.

Rubel merosot ke level terendah dalam hampir 15 bulan terhadap dolar pada Senin (26/6/2023), berayun dalam kisaran perdagangan terluas yang terlihat dalam satu sesi pada tahun 2023.

Pada pukul 07.54 GMT, rubel diperdagangkan tidak berubah pada 85,05 terhadap dolar. Mata uang Rusia itu telah kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 93,08 versus euro dan turun 0,4 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 11,78.

Kontrol modal telah membantu melindungi rubel terhadap geopolitik sampai batas tertentu dalam 16 bulan terakhir, tetapi langkah Yevgeny Prigozhin di Moskow bergema melalui pasar, sementara pidato televisi Presiden Vladimir Putin pada Senin (26/6/2023) malam menambah ketidakpastian.

Beberapa analis mengatakan bahwa kehati-hatian kemungkinan akan bertahan lama.

"Rubel akan terus mendapat dukungan dari periode pajak hari ini, tetapi besok atau lusa, ia akan mulai bergerak menuju angka 90 terhadap dolar," kata Alor Broker dalam sebuah catatan.

Pembayaran pajak akhir bulan yang biasanya membuat eksportir mengubah pendapatan mata uang asing untuk memenuhi kewajiban lokal akan jatuh tempo pada Rabu (28/6/2023).

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 74,10 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia lebih rendah.

"Peristiwa Sabtu (24/6/2023) masih bergema di pasar saham: indeks MOEX gagal pulih, tetapi turun lagi 1,4 persen di sesi kemarin," kata bank Investasi Sinara. Pada Selasa, indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.018,4 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah pada 2.750,8 poin.

Bursa Moskow pada Selasa mengatakan akan mulai menawarkan perdagangan emas berjangka pada Rabu (28/6/2023), dalam mata uang rubel, yang katanya akan secara signifikan memperluas peluang bagi para nasabah.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023