Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksi laju inflasi pada Februari 2013 akan berada pada kisaran 0,3 persen--0,4 persen.

"Secara nasional Februari lebih bagus dari Januari," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Menurut Bambang, laju inflasi pada Februari mengalami penurunan dan tidak mendapatkan tekanan dibandingkan bulan sebelumnya, karena saat ini mulai memasuki masa panen padi di beberapa daerah dan menekan harga beras.

"Utamanya dari sisi pasokan, karena mulai panen beras," katanya.

Sementara, ekonom Bank Danamon Anton Gunawan juga memprediksi inflasi akan mencapai 0,3 persen atau lebih rendah dari inflasi Januari yang mencapai 1,03 persen.

Namun, angka perkiraan tersebut lebih tinggi dari Februari 2012 yang tercatat 0,05 persen.

Menurut dia, harga kelompok bahan makanan pada Februari mulai mengalami penurunan seperti beras, cabai, telur dan bawang sehingga mampu menekan laju inflasi.

"Sepertinya pasokan dari Bulog cukup untuk menekan harga beras dan menyebabkan stabilisasi harga," katanya.

Selain itu, Anton melanjutkan, faktor kenaikan harga Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang diterapkan pada awal tahun, juga mulai ikut menyumbang kontribusi pada inflasi Februari 2013.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Januari 2013 mencapai 1,03 persen akibat adanya cuaca buruk yang menganggu kelancaran sistem logistik dan menghambat distribusi barang komoditas pokok.

Laju inflasi tersebut relatif tinggi dibandingkan bulan yang sama dalam empat tahun terakhir, karena inflasi Januari rata-rata dibawah satu persen, bahkan pada 2009 sempat tercatat deflasi 0,07 persen. 
(S034/A035)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013