Jakarta (ANTARA) - Pada Jumat (23/6) pekan lalu, Dewan FIFA resmi menunjuk Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 yang akan diikuti oleh 24 negara.

Ajang tersebut awalnya akan digelar di Peru pada 2021. Namun, pandemi COVID-19 membuat Piala Dunia U-17 harus digeser ke 2023, dan kemudian Peru gagal memenuhi kesiapan infrastruktur setelah empat tahun dinyatakan sebagai tuan rumah.

Indonesia sendiri berhak tampil di turnamen tersebut dan menjadi satu-satunya wakil kawasan Asia Tenggara karena berstatus sebagai tuan rumah.

Dari benua Asia total terdapat lima wakil. Selain Indonesia, wakil-wakil lainnya dari Asia adalah Iran, Korea Selatan, Jepang, dan Uzbekistan.

Sedangkan dari benua Eropa, terdapat lima wakil. Mereka adalah Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia.

Baca juga: Menpora undang PSSI bahas Piala Dunia FIFA U-17 2023 pekan depan

Kawasan kuat lainnya, Amerika Selatan, memiliki empat perwakilan, yakni Brazil, Argentina, Kolombia, dan Ekuador.

Sedangkan kawasan Amerika Utara dan Tengah diwakili oleh Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan Panama.

Benua Afrika meramaikan dengan empat wakilnya yakni Mali, Burkina Faso, Maroko, dan Senegal.  Kemudian wakil-wakil dari Oseania yang melengkapi  Piala Dunia U-17 2023 yakni Selandia Baru dan Kaledonia Baru.

Indonesia sebelumnya sempat memiliki status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang dijadwalkan berlangsung pada Mei silam. Namun di tengah gelombang penolakan dari sejumlah elemen masyarakat terkait kedatangan timnas Israel sebagai peserta, FIFA memutuskan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah ajang itu pada April.

Baca juga: Wapres yakini Piala Dunia U-17 berjalan baik di tengah tahapan pemilu

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023