Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak masyarakat, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah mengedepankan sikap toleransi terkait perbedaan waktu perayaan Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi.

"Masyarakat, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah agar dapat menerapkan toleransi, memahami, dan mengambil sikap yang dewasa, sikap yang matang atas perbedaan," ujar Ketua PWM DIY Ikhwan Ahada dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa.

Baca juga: Wamenag minta umat Islam saling menghargai perbedaan Idul Adha 2023

Ikhwan juga mengimbau warga Muhammadiyah tidak menghina atau merendahkan komponen masyarakat lain yang berbeda waktu pelaksanaan Idul Adha dan rangkaiannya.

"Semoga sikap dewasa yang matang dalam bertindak akan menjadikan suasana tertib, aman terkendali, dan sekaligus menciptakan iklim toleransi di antara warga bangsa," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Hormati perbedaan penetapan Idul Adha

PWM DIY, kata Ikhwan, telah menyiapkan 353 lokasi yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY untuk penyelenggaraan shalat Idul Adha pada Rabu, 28 Juni 2023.

Ikhwan juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang memperpanjang libur Idul Adha dari semula hanya sehari pada 29 Juni 2023, menjadi tiga hari, yakni 28-30 Juni 2023.

Baca juga: Pakar falak: Tidak perlu bingung dengan perbedaan penetapan Idul Adha

"Terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah memberikan libur dua hari sehingga dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk, serta ditambahkannya cuti bersama pada 30 Juni sehingga umat Islam menjadi lebih leluasa dalam melaksanakan rangkaian ibadah kurban," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023