Jakarta (ANTARA News) - Gelaran festival jazz besar di Jakarta, Jakarta International Djarum Super MLD Java Jazz Festival 2013 (JJF) kembali menawarkan warna.

Kali ini, JJF menghadirkan musisi asal Jamaika yang mengusung aliran reggae, Jimmy Cliff.

Dari kota kecil St. James di Jamaika, Cliff pindah ke Kingston saat remaja dan segera saja pemilik perusahaan rekaman Leslie Kong tertarik untuk memproduserinya. Bahkan hit pertamanya, "Hurricane Hattie" keluar saat ia baru berusia 14 tahun.

Tahun 1964, ia tampil di New York World's Fair dan setelahnya ia menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman Island records yang mengharuskannya pindah ke London.

Di sana, ia pun mencetak hits seperti "Waterfall" dan "Wonderful World, Beautiful People" yang menuai sukses di mata internasional.

Album "The Harder They Come" (1972) pun semakin melambungkan namanya. Single "You Can Get It If You Really Want", "Many Rivers To Cross" menjadi lagu yang sering diputar di radio kala itu.

Album itu juga menjadi perjalanan bagi musik reggae untuk menjadi musik yang universal, beradaptasi dengan banyak kultur di Eropa, Afrika, Asia, dan tentu Amerika.

Cliff juga telah berkolaborasi dengan berbagai musisi dari genre yang berbeda, dari The Rolling Stones, Annie Lennox, hingga Fiona Apple. Lagu "Trapped" miliknya merangkul banyak pendengar setelah Bruce Springsteen kerap membawakannya dan memasukannya dalam album amal "We Are The World".

Pada 1993, Cliff kembali menghentak AS dengan versi baru dari "I can See Clearly Now" milik John Nash.

"Musiknya fresh. Beberapa negara telah mendengarnya, tapi dari situlah dia berasal," kata Cliff tentang lagu itu.

"Lagu itu mengabadikan suatu momen, tapi abadi," katanya.

Kedatangan Jimmy Cliff di JJF memberi alternatif bagi penonton untuk menonton genre musik di luar jazz pada perhelatan ini.

"Festival jazz basicly festival musik," jelas Koordinator Program JJF Eki Puradiredja, Rabu (27/2).

"Jazz sangat terbuka untuk jenis musik lain," tambahnya.

(nta)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013