Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan bahwa dua prajurit komando Malaysia tewas dalam serangan mortir sementara tiga lainnya terluka dalam tembak-menembak antara pasukan keamanan dan kelompok pemberontak Filipina yang bersembunyi di negara bagian Sabah.

Kelompok pemberontak adalah pihak pertama yang  melepaskan tembakan terhadap pasukan keamanan, kata Najib. Dia juga menambahkan bahwa 10 sampai 12 pria bersenjata tewas.

Mandat penuh telah diberikan kepada Inspektur Jenderal Polisi Ismail Omar dan Kepala Angkatan Bersenjata Zulkefli Mohd Zin untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Pemerintah Malaysia telah menetapkan Minggu lalu sebagai tenggat waktu bagi kelompok pemberontak untuk meninggalkan Malaysia, tetapi pemerintah Filipina memperpanjang hingga Selasa.

(H-AK/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013