Purwakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 22 anak warga Gang Beringin Kelurahan Nagrikaler, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Sabtu diangkut ke rumah sakit karena keracunan setelah mengonsumsi makanan tahu gejrot. Direktur RSU Bayu Asih Purwakarta, Supiat Sulaeman membenarkan kejadian itu dengan menyatakan mereka diduga kuat keracunan makanan tahu jegrot, dan 10 korban diantaranya harus dirawat intensif. "Hingga Sabtu pagi ada sepuluh anak yang harus dirawat intensif, sedangkan lainya cuma berobat jalan," katanya. Dari keterangan yang dihimpun di lapangan menyebutkan para korban keracunan tersebut umumnya anak-anak berusia dua hingga empat tahun. Sebenarnya keracunan mulai terasakan oleh para korban, pada Kamis (15/6) malam atau beberapa jam setelah mereka menyantap tahu gejrot, yakni tahu yang dilumatkan bercampur cairan bumbu pedas yang dibelinya dari seorang pedagang keliling. Awalnya, mereka mengalami mencret-mencret dan mual, dan tidak lama kemudian muntah-muntah. "Orangtua mereka awalnya mengira anak-anaknya terkena diare, yang ternyata keracunan," ucap Hj Saefudin Juhrie, seorang pemuka masyarakat Gang Beringin. Menurut dia, korban keracunan itu menyantap "tahu gejrot" dengan bumbu cairan yang sudah berubah warna atau "kadaluwarsa". Puncaknya terjadi pada Sabtu pagi, dimana korban keracunan semakin bertambah, dan memaksa RSU Bayu Asih harus menjemputnya dengan mobil ambulans. "Korbannya cukup banyak dan umumnya dari kalangan keluarga tidak mampu, sehingga kami mengirimkan mobil ambulans untuk mengangkut mereka ke rumah sakit," kata Supiat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006