Solo (ANTARA News) - Tim putra Bank Jateng harus bermain lima set sebelum berhasil mengalahkan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-2 pada kompetisi bola voli putaran pertama Proliga 2013 di GOR Sritex Arena Solo, Minggu malam.

Tim Putra Bank Jateng menang atas Jakarta Electric PLN 3-2 yakni 25-20, 25-21, 23-25, 19-25, dan 15-11, sehingga hanya mendapat tambahan dua poin, sedangkan lawannya satu poin.

Pertandingan kedua tim yang disaksikan lebih kurang 2.000 penonton berlangsung ketat dan imbang.

Tim Bank Jateng diperkuat dua pemain asingnya menonjol pada set pertama, Mereka tampil penuh semangat dengan bola servis yang keras untuk menekan lawan. Dariel Garci Cortina dan Leon Ardo Bastita yang melancarkan smas-smes keras sering menambah poin untuk timnya.

Tim itu juga diperkuat pemain dengan "jumping smash" yang keras beberapa kali mampu meraij poin untuk timnya, sehingga pada set pertama unggul dengan 25-20.

Bahkan, Tim Bank Jateng juga memiliki pertahanan yang kuat sering menggagalkan smes-smes PLN. Tim asuhan pelatih Jihandoyo itu, akhirnya mengambil set kedua dengan 25-21, sehingga kedudukan menjadi 2-0.

Namun, Tim PLN dengan kapten Anho Bertiyawan pada set ketiga bangkit dengan mengubah strategi mengimbangi lawan.

Tim PLN dengan pemain Oki Setia, Diego Capolari Chiapetti yang sering melakukan smes keras dan tajam mengumpulkan angka di set ketiga.

Anho Bertiyawan dan kawan-kawan akhirnya mampu menyelesaikan set ketiga dengan 23-25, sehingga skor 2-1 masih untuk Bank Jateng. Namun, Bank Jateng kembali berjaya menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah set keempat diselesaikan 19-25.

Memasuki set kelima atau penentuan untuk kedua tim berjalan imbang. Tim Bank Jateng yang bermain sabar mampu mengungguli perolehan angka dengan 9-6. Bahkan, Bank Jateng akhirnya menambah enam poin untuk menyelesaikan set kelima dengan 15-11, sehingga kedudukan skor menjadi 3-2.

Pelatih Jakarta Electric PLN, Viktor Laiyan, mengatakan, timnya meski mengalami kekalahan melawan Bank Jateng, tetapi pihaknya puas dengan permainan anak-anak.

"Kami kehilangan dua set pertama dan kedua, karena anak-anak tidak mampu menahan emosinya ingin mematikan lawan, sehingga bolanya justru sering mengalami salah sendiri," katanya.

Selain itu, pemainnya juga sempat tidak bisa menahan emosi ketika bola keluar dinyatakan masuk, sehingga permainan anak-anak menjadi turun.

"Namun, anak-anak akhirnya bisa bangkit merebut dua set berikutnya, meski timnya akhirnya kalah diset kelima," kata Viktor Laiyan.

Pelatih Tim Bank Jateng, Jihandoyo, mengatakan, anak-anak sudah bermain bagus sehingga mereka mampu merebut dua set pertama dan kedua. Namun, mereka sempat tidak fokus karena emosi ingin segera menyelesaikan pertandingan.

"Kami kemudian berubah strategi untuk bisa menyelesaikan set kelima. Kami kemudian meningkatkan pertahanan dengan blok-blok sehingga serangan bola lawan sering dapat digagalkan," katanya.

Selain itu, tim Bank Jateng meningkat setelah diperkuat pemain asing dan cukup memotivasi pemain lainnya untuk lebih percaya diri.

"Kami masih banyak pembenahan tim ke depan. Kami perlu formasi yang pas dan melatih mental anak-anak," katanya. (B018/A013)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013