Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Federal Jerman secara resmi menfasilitasi rakyat Banda Aceh untuk menyaksikan Piala Dunia dengan menyediakan layar lebar berteknologi tinggi yang berukuran 9x7 meter. Layar lebar itu ditempatkan di eks taman Ratu Safia Tudin yang terkena tsunami di kota Banda Aceh dan Sabtu malam sekitar 3000 masyarakat menyaksikan pertandingan Piala Dunia dengan santai sambil duduk lesehan dan ada juga duduk di kursi-kursi kafe terbuka. "Kami sangat senang adanya perhatiah dari pemerintah Jerman yang menyediakan layar lebar ini. Terasa seperti nonton langsung di salah satu stadion di Jerman, karena gambar yang diterima tidak pecah dan suara nyaris sama dengan situasi di lapangan langsung," kata Musri, salah seorang yang mengaku tokoh pemuda di Banda Aceh. Diakuinya, teknologi layar lebar yang disediakan Pemerintah Jerman ini mungkin yang pertama ada di Indonesia karena penerimaan gambar sangat jelas sekali. "Ini hiburan pertama yang kami saksikan secara bersama-sama setelah bencana tsunami,"ujar Musri. Menurut Kepala Seksi Olahraga Masyarakat Kantor Dispora Nanggro Aceh Darussalam yang dipercayakan menjadi panitia, Drs. Suhirman, pemasangan layar lebar di Taman Ratu Safia Tudin ini merupakan kerjasama Pemerintah Jerman dan Indonesia melalui Pemda Nanggro Aceh Darussalam. Dijelaskannya, pada hari pertama Piala Dunia itu Pemerintah Jerman mengirimkan Duta Besar Jerman Erich Klinger untuk menyaksikan pertandingan perdana itu bersama pjs Gubernur NAD Ir. Mustafa Abubakar Msc. Suhirman menjelaskan, pada acara perdana itu pemerintah Jerman menyediakan door price sebanyak 6.000 paket untuk masyarakat. Nonton bareng Piala Dunia di Taman Ratu Safia Tudin ini berlangsung setiap hari dengan tiga kali pertandingan. "Masyarakat antusias sekali menyaksikan Piala Dunia hingga pukul 03.00 dini hari itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006