Jakarta (ANTARA) - China mencatat bahwa beberapa negara dan kelompok di Asia Tenggara sudah menyatakan kekhawatiran yang besar dan penentangan yang kuat terhadap tindakan Jepang yang memulai uji coba pengoperasian sebuah fasilitas yang akan membuang air terkontaminasi nuklir dari Fukushima ke laut.

Bahkan seluruh pembuangan mungkin akan segera dilakukan. Dengan sentimen yang sama, China mendesak Jepang menanggapi kekhawatiran dari negara-negara lain serta masyarakat internasional terkait hal tersebut dan mengambil tindakan yang aman dan baik, demikian disampaikan Misi China untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Senin (3/7).

"Rencana Jepang itu mengabaikan kewajibannya di bawah hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut dan mengabaikan kekhawatiran kuat dari masyarakat internasional. Hal ini sangat egois dan tidak bertanggung jawab," ujar pejabat itu.

Sebagian besar negara ASEAN merupakan negara maritim dan kesejahteraan masyarakatnya selalu berkaitan erat dengan lingkungan laut. Begitu air yang terkontaminasi nuklir dari Jepang dibuang ke laut, negara-negara di kawasan ini menjadi pihak pertama yang dirugikan.

Sebagai negara tetangga Jepang, China juga mendesak Jepang menangani hal itu dengan cara yang aman dan sesuai dengan kewajiban internasional, standar keamanan internasional, dan praktik internasional, ungkap sang pejabat.

Misi China untuk ASEAN itu menambahkan ASEAN saat ini sedang berupaya mendorong ASEAN Maritime Outlook. China dan ASEAN sedang mengeksplorasi untuk membangun Kemitraan Ekonomi Biru dan kedua belah pihak sangat memandang penting kerja sama maritim. Semua itu harus dilandasi lingkungan laut yang aman dan ekologi laut yang baik.

China siap untuk lebih memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN guna menjaga rumah maritim kita bersama, katanya menambahkan.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2023