Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, fokus melakukan penanganan stunting terhadap sekitar 16.000 balita untuk mengejar target zero stunting di akhir tahun 2023.

"Di Kabupaten Bogor tadi saya bacakan kurang lebih tinggal 4,78 persen atau 16.000 balita stunting," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan usai rapat penanganan stunting di Cibinong, Bogor, Selasa.

Ia menyebutkan, pada rapat kali ini dilakukan penandatanganan komitmen dan pakta integritas mulai dari kepala perangkat daerah hingga pimpinan DPRD Kabupaten Bogor untuk serius dalam hal penganggaran dan memastikan pemberian makanan tepat sasaran.

Tahun ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bogor mendapatkan tambahan anggaran untuk penanganan stunting yang diperoleh dari lomba inovasi penanganan stunting di tingkat provinsi.

"Bogor itu juara 1, ya rewardnya diganjar Rp24 miliar. Nah ini kita udah punya modal awal, nanti ditambah lagi dari APBD kita," ujar Iwan.

Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan pemetaan terhadap 16.000 balita stunting. Mereka mayoritas berada di empat kecamatan, yakni Bojonggede, Cibinong, Gunungputri, dan Cileungsi.

Menurut Iwan, seluruh Perangkat Daerah Pemkab Bogor momfokuskan penanganan stunting di empat kecamatan tersebut secara bahu membahu.

Sementara Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Nurhayati memastikan, penandatanganan komitmen dan pakta integritas akan memperkuat sinergi dalam penanganan stunting berkelanjutan.

“Untuk selanjutnya rembuk stunting ini juga akan dilaksanakan baik di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan," kata Nurhayati.

Baca juga: RSUI adakan program "Sekolah Tangguh Cegah Stunting" di wilayah Baduy
Baca juga: Kepala BKKBN minta skrining calon ibu dimaksimalkan di seluruh daerah
Baca juga: Mupen Jawara digerakkan untuk sebar informasi soal stunting dan KB

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023