Rabat (ANTARA) - Pemerintah China dan Maroko pada Selasa (4/7) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerja sama pertanian bilateral kedua negara.

MoU tersebut ditandatangani Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Tang Renjian bersama Menteri Pertanian, Perikanan Maritim, Pembangunan Pedesaan, Air, dan Hutan Maroko Mohamed Sadiki.

Di bawah MoU tersebut, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang penangkapan ikan di perairan jauh atau distant-water fishing, teknologi pengolahan produk akuatik, pertanian organik, digitalisasi pertanian, teknik irigasi, dan pengelolaan air.

Tang memuji kerja sama yang bermanfaat antara China dan Maroko dalam bidang budi daya varietas sayuran, teknologi budi daya, penelitian dan pengembangan obat dan vaksin hewan. Hal itu karena kedua negara memiliki kesamaan dan saling melengkapi yang kuat di bidang pertanian.

Dia mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan Maroko untuk memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.

Kerja sama itu dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hewan, pertanian hemat air pada lahan kering, konservasi sumber daya perikanan laut, dan perlindungan serta pemanfaatan warisan pertanian.

Sementara itu, Sadiki mengucapkan selamat kepada Qu Dongyu, yang berasal dari China, atas terpilihnya kembali Qu sebagai Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Menteri Maroko tersebut menyampaikan introduksi yang rinci tentang situasi pertanian dan strategi pembangunan negaranya kepada para tamu dari China. Dia juga menyatakan kesediaan untuk memanfaatkan penandatanganan MoU tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan level kerja sama pertanian China-Maroko.

Pertanian memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional Maroko mengingat sektor itu mencakup lebih dari 15 persen dari total output ekonomi negara tersebut dan sektor pertanian mempekerjakan sekitar 40 persen tenaga kerja Maroko.

China merupakan pemasok teh hijau terbesar untuk Maroko, yang menjadi tujuan ekspor teh terbesar kedua China.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023