Wellington (ANTARA News) - Selandia Baru dan Australia harus bersabar untuk mencapai perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara ASEAN, kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di Wellington, Senin. Selandia Baru dan Australia telah menjajaki perjanjian perdagangan bebas dengan ke-10 anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) tetapi sejauh ini kemajuannya sangat lamban. Lee, yang sedang dalam kunjungan lima hari ke Selandia Baru, kepada pers menyatakan, untuk mencapai sebuah konsensus dengan semua negara anggota ASEAN merupakan masalah yang kompleks dan Australia dan Selandia Baru harus pragmatis dan tidak mencari perjanjian ideal dari awalnya. "Kita tidak harus melakukan semuanya dalam satu langkah besar tetapi melalui fase progresif dalam liberalisasi dan keuntungan sehingga hubungan akan meningkat," katanya, seperti dilaporkan AFP. Selandia Baru dan Singapura menandatangani perjanjian perdagangan bebas bilateral pada 2000 dan keduanya menjadi anggota Trans-Pacific Strategic Economic Partnership Agreement, yang dikenal sebagai P4, bersama Cili dan Brunei. Lee menyatakan, kedua negara saling mendorong untuk bergabung dengan kelompok perdagangan P4. Perdana Menteri Selandia Baru, Helen Clark sebelumnya menyatakan bahwa kunjungan Lee akan memfokuskan pada perdagangan dan investasi, dimana Singapura berperan penting bagi banyak bisnis Selandia Baru di pasar Asia. Singapura adalah mitra dagang terbesar kedelapan bagi Selandia Baru pada tahun lalu dengan total nilai perdagangan bilateral mencapai 1,66 miliar dolar AS. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006