Pontianak (ANTARA News) - Seorang siswa SMEA I Pontianak, Kartini, 18, mencoba mengakhiri hidup dengan meminum larutan pembersih setelah mengetahui tidak lulus ujian akhir sekolah (UAN). Pelajar jurusan Sekretaris itu mencoba bunuh diri dengan cara menenggak sebotol larutan pembersih Bayclean di dalam kamar rumahnya, Jalan Pengeran Natakusuma Pontianak, Senin. Perbuatan nekad tersebut pertama kali diketahui oleh ayah pelajar itu, karena curiga ada kejanggalan pada anaknya semenjak pulang usai menerima amplop kelulusan di sekolahnya. "Kartini langsung masuk ke dalam kamar dan tidak mau keluar," kata bapak korban yang tidak mau disebutkan namanya. Seorang perawat Rumah Sakit Santo Antonius, Paulus, menyatakan, pada pukul 13.15 WIB, pelajar itu memang sempat dirawat di bagian unit gawat darurat (UGD) rumah sakit tersebut. "Sebenarnya korban kami sarankan untuk dirawat inap, tetapi karena korban dan orangtua tidak mau, maka ia diperbolehkan pulang pukul 17.00 WIB tadi," jelasnya. Paulus mengutip pernyataan orang tua pelajar itu, yang merasa kecewa karena ulah anak tersebut. "Hati siapa yang tidak kecewa mendengar berita ketidaklulusannya," katanya. Orang tua pelajar itu juga mengatakan, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anak kesayangannya, maka ia langsung membawa korban ke RSSA untuk diperiksa dan mengeluarkan cairan yang telah diminum. Perawat itu menjelaskan, dari sebelum dikeluarkan cairan yang ditenggak mulut pelajar itu, keluar busa yang berbau Bayclean. Ketika tiba di rumah sakit, pelajar itu langsung ditangani oleh tim medis dengan cara memberi susu kental untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya. Kartini yang semula tidak sadar, langsung mendapat pertolongan dari para perawat di rumah sakit. Racun yang telah diminum dikeluarkan dengan cara "memancingnya" agar dimuntahkan. "Beruntung ia cepat dibawa ke rumah sakit, kalau tidak, nyawanya bisa melayang," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006