Washington (ANTARA News) - Pasar pekerjaan AS cerah pada Februari, karena tingkat pengangguran jatuh dan pertumbuhan lapangan pekerjaan meningkat, data resmi yang dirilis Jumat menunjukkan.

Tingkat pengangguran turun menjadi 7,7 persen dari 7,9 persen pada Januari, dan AS memperoleh bersih 236.000 lapangan pekerjaan, Departemen Tenaga Kerja mengatakan.

Tingkat pengangguran itu yang terendah sejak Desember 2008, ketika berada di 7,3 persen ketika tingkat pengangguran sedang naik di tengah Resesi Besar yang mendalam.

Angka-angka itu jauh lebih baik dari perkiraan analis. Rata-rata perkiraan untuk tingkat pengangguran tetap terjebak di 7,9 persen untuk kedua bulan berturut-turut dan penambahan total pekerjaan menjadi hanya 165.000.

Tetapi angka pertumbuhan pekerjaan pada Januari direvisi turun menjadi 119.000 pekerjaan dari dari perkiraan awal 180.000.

"Data tersebut menambah bukti bahwa momentum di pasar tenaga kerja telah menguat lebih lanjut," kata Jim O`Sullivan, kepala ekonom AS di High Frequency Economics dikutip aFp.

"Bahkan tanpa percepatan lebih lanjut, tren pertumbuhan pekerjaan telah cukup kuat untuk menjaga pengangguran mendatang turun."

Sektor swasta sekali lagi mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan, menambahkan 246.000 pos pada Februari, didorong oleh jasa profesi dan bisnis, hidupnya kembali industri konstruksi dan perawatan kesehatan.

Pemerintah mengurangi 10.000 pekerjaan, melanjutkan pemotongan akibat pertumbuhan buruk setelah peluncuran pemotongan anggaran drastis pada 1 Maret yang bertujuan mengurangi defisit dan utang pemerintah.

Dolar segera naik lebih dari satu sen terhadap euro, diperdagangkan di sekitar 1,2980 dolar terhadap mata uang zona euro, dan melompat menjadi 125,0 yen.

Jumlah tenaga kerja naik dalam tiga bulan sebelum Februari, November hingga Januari, dengan rata-rata 195.000 pekerjaan per bulan.

Para ekonom mengatakan ekonomi perlu menciptakan sekitar 250.000 lapangan kerja sebulan untuk secara signifikan menurunkan tingkat pengangguran.

Di balik angka yang membaik itu, laporan tersebut mengungkapkan bertahannya ketegangan di pasar pekerjaan yang bermasalah, hambatan utama menahan pemulihan dari resesi.

Jumlah pengangguran sedikit lebih rendah, menjadi 12,0 juta, tetapi jumlah pengangguran jangka panjang -- orang tanpa pekerjaan untuk setidaknya 27 minggu -- pada dasarnya tidak berubah pada 4,8 juta, atau dua dari setiap lima orang menganggur.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013