Jakarta (ANTARA) - Perintis Gamabali.com I Wayan Budi Mahendra mengungkap kisah di balik pembuatan website tersebut yang merupakan inovasi pengembangan kalender Bali digital.

"Saya awalnya cuma jualan dupa, saya buat cerita mistis biar dupa saya laku," kata Budi Mahendra pada sesi kedua Wariga Gocara Festival Wariga Usadha Siddhi, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.

Budi Mahendra mengatakan bahwa cerita mistis itu ternyata mengundang orang-orang untuk bertanya dan curhat. Namun, bukan seputar produk dupa yang dia jual, melainkan seputar masalah keluarga, pasangan, hingga kawitan (asal usul manusia dalam kebudayaan Bali).

"Semua menanyakan jalan keluar dan sejak saya ini saya mulai mencari catatan-catatan tentang itu," ujarnya.

Budi Mahendra lantas membeli buku dan berburu ilmu wariga, ilmu tentang sistem kalender Bali tradisional, khususnya mengenai penentuan hari baik dan hari buruk, ke Griya Sidemen.

"Ada clue bahwa kelahiran seseorang tidak bisa diubah. Namun, bisa diperbaiki dengan cara medwijati atau menikah. Maka itu, penting memilih hari baik pernikahan," ujarnya.

Sejak 2014 Budi Mahendra mulai mentransfer dewasa ayu (hari baik) pernikahan berdasarkan wariga Bali ke dalam bentuk digital.

Budi Mahendra kemudian membuat kalender Bali digital, menambahkan halaman pewacakan rare, tenung kelahiran, hingga perjodohan.

Baca juga: Ilmuwan usulkan metode penanggalan inovatif sedimen fluvial kompleks
Baca juga: Menag minta para pakar falak munculkan konsensus penanggalan Hijriah


Diakuinya Gamabali.com yang dikelola sudah banyak diakses oleh masyarakat umum, khususnya di Bali.

Lebih lanjut Budi Mahendra mengatakan bahwa wariga Bali merupakan warisan budaya adiluhung. Atas dasar itu, dia merasa terpanggil untuk membuat kalender Bali tersebut dalam bentuk digital.

"Saya sangat heran leluhur kita bisa membuat sistem penanggalan yang rumit ini. Saya mempelajari saja susah, apalagi membuat. Maka, saya terpanggil berpartisipasi, bercita-cita buat dalam bentuk digital," ujarnya.

Ketika dahulu orang-orang belajar wariga untuk mencari hari baik dengan membuka lontar, kata Budi, kini cukup membuka laptop, bahkan gawai.

"Saya ingin perluas media wariga kalender Bali ini dengan berbagai media," ucapnya.

Kalender Bali digital, kata Budi, bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Inovasi ini dapat membantu warga Bali, terutama bagi mereka yang berada di luar Pulau Dewata.

Di dalamnya mencakup hari penting, wewaran (siklus hari dalam adat Bali), daftar rerainan (peringatan hari-hari suci), hingga ala ayuning dewasa (hari baik). Selain itu, website tersebut juga bisa mengonversi wewaran ke bentuk tanggal.

"Misalnya, merencanakan Yadnya besar bertepatan dengan rahina Purnama, bisa dimasukkan saptawara, pancawarna, wuku, dan rahina yang dinginkan. Tuliskan pula periode waktu yang ingin diketahui, bahkan bisa seratus tahun ke depan, maka hasilnya akan muncul rahina yang sesuai," terang dia.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023