Jakarta (ANTARA) - Energi memegang peran penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Tanpanya, kegiatan masyarakat tidak dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas yang meningkat, berpengaruh juga terhadap tingginya kebutuhan energi. Walhasil, diperlukan edukasi pemanfaatan energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), kepada masyarakat luas.

Ditemui dalam kegiatan Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas BPH Migas dan DPR RI di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (08/07/23), Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan, rendahnya tingkat produksi minyak bumi nasional saat ini mengharuskan Indonesia melakukan impor dengan acuan harga internasional. “Dulu produksi kita bisa mencapai 1,5 juta barel minyak bumi per hari, tetapi saat ini separuh saja tidak sampai,” ungkap Saleh.

Di samping itu, Saleh juga menjelaskan, adanya subsidi energi adalah untuk membantu masyarakat yang berhak, sehingga mendapatkan BBM dengan harga terjangkau.

“Subsidi ini menggunakan pajak negara yang berasal dari masyarakat. Mari kita gunakan dengan hemat dan kita berikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Kendaraan bagus yang masih pakai BBM subsidi, ini yang kita sebut tidak tepat,” imbuhnya.

Untuk itu, Saleh berharap adanya dukungan dari berbagai pihak dalam melakukan edukasi kepada masyarakat Banyumas tentang hemat energi dan pentingnya subsidi tepat sasaran. “Masyarakat menjadi duta energi untuk menabur pesan terkait dengan kondisi energi kita saat ini,” tutur Saleh.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto turut menyinggung terkait subsidi BBM tepat sasaran dan meminta masyarakat aktif mencegah pemanfaatan yang tidak sesuai peruntukannya. “Setiap hari kita impor sekitar 800 ribu barel. Kalau ada yang mampu dan pakai BBM subsidi, laporkan,” tukas Sugeng.

Turut hadir dalam seminar umum ini, yaitu Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Area Tegal Gilang Hisyam dan masyarakat Banyumas.

Lawatan ke Cilacap

Ahad (9/7/2023), Saleh melanjutkan lawatannya ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kunjungan ini, ia menegaskan bahwa kerja sama dan kesadaran masyarakat untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan energi sangat dibutuhkan, utamanya BBM. “Masyarakat kita imbau untuk hemat dalam menggunakan BBM,” ucap Saleh.

Keterbatasan Indonesia dalam memproduksi minyak bumi, mengharuskan pemerintah untuk melakukan impor minyak dari luar negeri. Kondisi ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya efisiensi penggunaan BBM. Untuk itu, Saleh berpesan agar informasi ini dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.

“Semakin tersebar luas, maka semakin banyak orang menyadari pentingnya hemat energi, terkhusus BBM,” tuturnya.

Senada dengan Saleh, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto juga menjelaskan bahwa setiap tahun Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi bagi masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus bijak dalam menggunakan energi. “Dengan angka subsidi sedemikian tinggi untuk BBM, saya sarankan berhematlah,” kata Sugeng.

Tampak hadir pada kegiatan hari ini Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Area Cilacap Andi Arifin dan masyarakat Cilacap.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2023