Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) memperkenalkan Indonesia sebagai penghasil produk kosmetik halal di pasar mancanegara melalui pemanfaatan bahan baku alami dalam negeri yang menyehatkan.

"Kami mulai edukasi masyarakat, bahwa halal itu sebenarnya sehat. Jadi, diterima di luar negeri maupun konsumen non-Muslim," kata Ketua Umum PPAK Solihin dalam Forum Pertemuan Nasional Pelaku Usaha Kosmetik di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, salah satu komponen pendukung produk kosmetik halal adalah bahan baku yang berasal dari nabati di alam Indonesia yang telah tersertifikasi halal oleh otoritas berwenang.

Salah satu contohnya adalah manfaat kandungan air dalam bengkoang yang memiliki unsur anti-inflamasi membantu melembapkan kulit wajah agar lebih segar.

Baca juga: PPAK minta IKM kosmetik manfaatkan bahan baku alam lokal

Selain menyehatkan, kata dia, bahan baku alam domestik juga dapat menekan biaya produksi jika dibandingkan pemanfaatan bahan baku impor, khususnya senyawa kimia.

"Dengan sedih kami sampaikan, 90 persen bahan baku kosmetik di Indonesia masih impor. Pemanfaatan bahan baku kimia bisa 40 persen dan itu dibatasi penggunaannya," kata dia.

PPAK saat ini diisi oleh 218 anggota dengan delapan perwakilan di seluruh Indonesia. Jumlah itu berkontribusi pada angka nasional pelaku usaha kosmetik yang berjumlah total 1.080 industri pada 2022.

Jumlah tersebut di luar pengusaha berstatus Badan Usaha Pemilik Notifikasi Kosmetik (BUPN) yang bekerja sama dengan perusahaan pemilik alat produksi kosmetik sebanyak 1.772 pengusaha.

"Satu industri kami bisa menampung sampai 20 pengusaha BUPN yang tidak memiliki alat produksi. Mereka memproduksi skin care, alat pembersih, health care, dan alat kosmetik," katanya.

Baca juga: BPOM: Pertumbuhan usaha kosmetik perlu diimbangi pengawasan ketat

Ia mengemukakan upaya untuk memasarkan produk kosmetik halal nasional di mancanegara salah satunya dengan keikutsertaan produk anggota dalam ajang fashion show di luar negeri.

Sejak dua tahun lalu PPAK telah menjalin kerja sama dengan Internasional Fashion Chamber (IFC) untuk memperkenalkan kosmetik halal Indonesia pada setiap gelaran mode busana Muslim di mancanegara.

Pada acara yang sama, Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan dunia kosmetik di Indonesia memiliki peluang usaha yang cukup besar dengan segmen demografi konsumen dari kalangan remaja perempuan dan laki-laki.

BPOM RI berkontribusi mendampingi para pengusaha untuk memahami peraturan produk, mulai dari memastikan fasilitas yang memenuhi cara produksi kosmetik yang baik, kemudian mendapatkan notifikasi izin edar.

Baca juga: BPOM bina 1.772 pemberi kontrak produksi kosmetik

"Kami harus memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dan aman untuk masyarakat, walaupun kosmetik itu dianggap produk berisiko lebih rendah dibandingkan obat, tetapi tetap ada aspek risiko bahan berbahaya yang bisa terkandung di dalamnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023