Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah atas dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, merosot ke level Rp9.400/9.410 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada posisi Rp9.380/9.390 (Pkl 09.00) atau turun 20 poin, menyusul masih berlanjutnya spekulasi beli pelaku pasar atas dolar AS menjelang kenaikan suku bunga AS. "Rupiah masih terkoreksi tertekan oleh aksi pelaku pasar membeli dolar AS, karena mereka yakin bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga jangka pendek lebih dari dua kali," kata Analis Valas PT Bank Sudara, Adrian, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, spekulasi beli greenback memicu rupiah sempat mencapai Rp9.405 dolar AS, namun ketika pasar akan ditutup rupiah agak membaik, sehingga posisinya berada di level Rp9.400 per dolar AS. "Kami mengharapkan Bank Indonesia (BI) untuk segera masuk pasar agar tekanan terhadap rupiah makin berkurang yang pada gilirannya akan memicu mata uang lokal itu menguat," katanya. Rupiah, lanjutnya, masih ada peluang untuk kembali menguat, namun saat ini agak tertahan setelah Bank Sentral AS (The Fed) merencanakan kenaikan suku bunga AS jangka pendek untuk menekan inflasi yang terus meningkat. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS cenderung melambat, apalagi dengan kenaikan suku bunga itu menunjukkan bahwa The Fed melakukan pengetatan lebih jauh, katanya. Rupiah, menurut Adrian, juga mendapat tekanan dari pasar regional, karena harga saham Asia kembali terpuruk, setelah keluarnya data ekonomi AS yang membaik seperti berkurangnya defisit transaksi berjalan AS. Mengenai dolar AS terhadap euro, ia mengatakan, masih berimbang pada 1,2575, meski pelaku pasar memfokuskan perhatian terhadap rencana Korea Utara yang tetap akan melakukan uji coba peluru kendali yang mendapat kritikan keras dari Jepang dan Amerika Serikat. Namun dolar terhadap yen sedikit melemah, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) merencanakan kenaikan suku bunga yang masih nol persen pada Juli atau Agustus mendatang yang memberikan sentimen positif terhadap yen. Yen terhadap dolar AS naik menjadi 115,45 dari sebelumnya 115,55, dan yen terhadap euro jadi 145,25 dari sebelumnya 145,86, katanya. Pasar lokal masih menunggu munculnya isu positif dari internal khususnya mengenai ekonomi makro Indonesia untuk memicu rupiah kembali membaik, setelah dua hari lalu kembali terpuruk. "Kami optimis rupiah akan kembali membaik apalagi Bank Indonesia (BI) menjamin akan tetap berada di pasar untuk terus memantau pergerakan mata uang lokal itu, agar tidak terpuruk lebih jauh," demikian Adrian. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006