Banjarmasin (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Wilayah Kalimantan meminta Bank Kalsel dapat memenuhi modal inti minimum (MIM) sebesar Rp3 triliun pada 2024, seiring dengan penetapan Direktur Utama definitif Fachruddin.

Kepala OJK Regional 9 Wilayah Kalimantan Darmansyah di Banjarmasin, Selasa, mengatakan optimis penetapan Dirut Bank Kalsel oleh pemegang saham dapat mengakselerasi badan usaha milik daerah (BUMD) sektor perbankan tersebut.

"Salah satunya adalah pemenuhan modal inti minimum  yang harus dipenuhi oleh Bank Kalsel sebesar Rp3 triliun pada tahun 2024 mendatang," ungkap Darmansyah.

Baca juga: OJK: Pertumbuhan pasar modal di Kalimantan Tengah miliki tren positif

Darmansyah menyebutkan sejauh ini progres pemenuhan MIM dari Bank Kalsel masih berjalan sesuai rencana, bahkan optimis dapat memenuhi target sebelum akhir 2024.

"Bank Kalsel ini kan sama seperti Bank Kalteng yang MIM-nya masih di bawah Rp3 triliun. Memang ini harus kerja keras untuk melakukan koordinasi dengan pemegang saham, tapi saya melihat Fachruddin mampu melakukannya," ujar Darmansyah.

Selain masalah MIM, Darmansyah juga menitipkan pengembangan digital banking di Bank Kalsel kepada Dirut terpilih agar tidak kalah bersaing dengan perbankan lain pada tingkat lokal maupun nasional.

Bagi Darmansyah, digital banking ini sudah menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan pengembangan oleh Bank Kalsel, agar memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan.

"Lalu bagi perbankan digital  sangat diperlukan agar membuat perusahaan semakin efesien dan bisa menggarap berbagai pasar yang lebih luas ke depannya," tukasnya.

Baca juga: OJK dan perbankan di Kalteng percepat wujudkan kekebalan kelompok

Pewarta: Gunawan Wibisono/Latif Thohir
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023