Purwokerto (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyatakan aktivitas kegempaan di sekitar Kawah Timbang, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, meningkat.

"Berdasarkan pemantauan hari ini sejak pukul 00.00 WIB hingga 17.00 WIB terekam sebanyak enam kali gempa vulkanik dalam," katanya saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Selasa malam.

Sementara dalam pengukuran gas di Kawah Timbang pukul 06.00--06.20 WIB, kata dia, pada titik 1 dengan jarak 200 meter dari sumber gas tidak tercatat adanya CO2 maupun H2S.

Demikian pula dalam pengukuran pada titik 2 dengan jarak 150 meter dari sumber gas, serta titik 3 dengan jarak 125 meter dari sumber gas.

Akan tetapi dalam pengukuran pada titik 4 dengan jarak 100 meter dari sumber gas diketahui bahwa kadar CO2 mencapai 0,2 persen volume dan H2S sebesar 2 ppm, sedangkan pada titik 5 dengan jarak 50 meter dengan sumber gas diketahui bahwa kadar CO2 mencapai 2,8 persen volume dan H2S sebesar 2,7 ppm.

"Uap air putih tipis terlihat mengalir sejauh 70 meter ke arah selatan, gas belerang tercium tajam, dan rerumputan terlanda gas mengering," katanya.

Selanjutnya dalam pengukuran pada pukul 12.30--13.50 WIB, kata dia, kadar CO2 di titik 5 sebesar 0,14 persen volume, sedangkan H2S tidak terukur atau nol (0).

Demikian juga kadar CO2 dan H2S di titik 1, 2, 3, dan 4 tidak terukur atau nol (0).

Menurut dia, kadar CO2 sebesar 0,5 persen volume di udara bebas sangat berbahaya bagi kehidupan.

"Sore ini, kami tidak melakukan pengukuran karena hujan, namum secara visual pada pukul 16.50 WIB terlihat adanya uap air yang meluncur dari pusat semburan gas ke arah selatan sejauh 300 meter," kata Surono.

PVMBG menaikkan status Kawah Timbang dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Senin (11/3), pukul 21.30 WIB.

Peningkatan berdasarkan pengukuran pada 10 Maret 2013, pukul 05.30 WIB, menunjukkan nilai konsentrasi gas karbondioksida (CO2) Kawah Timbang menunjukkan angka 0,71 persen volume.

Nilai konsentrasi gas CO2 Kawah Timbang ini sudah melampaui ambang batas aman bagi kesehatan, dimana batas aman adalah di bawah 0,5 persen volume.

Hingga Senin (11/3), pukul 17.05 WIB, aliran gas masih terjadi dengan jarak aliran gas mencapai lebih dari 200 meter.

Terkait peningkatan status tersebut, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO/CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.

Masyarakat juga diminta waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO/CO2. (SMT/N002)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013