Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian meluncurkan program pelatihan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertajuk GadePreneur, yang akan menjadi wadah baru bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan pembekalan ilmu.

GadePreneur merupakan program yang diperuntukkan bagi nasabah, agen, mitra bisnis maupun masyarakat umum yang ingin mengembangkan dan meningkatkan kompetensi kewirausahaan.

"Kami me-launching suatu program namanya GadePreneur, suatu wadah untuk para UMKM untuk dia bisa mengembangkan diri naik kelas," kata Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan saat peluncuran program tersebut di Jakarta, Selasa.

Dengan tema "UMKM Tumbuh dan Tangguh Bersama Pegadaian", Damar mengatakan para UMKM nanti mendapatkan literasi baik keuangan maupun pemasarannya.

"Fungsi dari pegadaian ini membuat ekosistem, antara lain dari pelatihannya bahkan untuk pemasarannya dan bahkan untuk pembiayaannya kami bikin suatu ekosistem sehingga UMKM yang bergabung dengan GadePreneur ini bisa maju bersama," ujar Damar.

Sebelumnya, selama masa pendaftaran program yang dibuka mulai tanggal 1-18 Juni 2023, terdapat 2.135 UMKM yang mendaftar sebagai peserta. Dari jumlah tersebut, telah dilakukan kurasi oleh panitia sehingga terjaring 360 UMKM yang berhasil lolos dan berhak mengikuti tahap lanjutan program GadePreneur, yaitu tahap pelatihan yang akan dilaksanakan secara intensif pada Juli hingga September 2023.

"Tentunya ke depan harapan kami bisa 2.000-nya itu masuk semua atau ke depan lagi ada 10.000, 10.000-nya masuk semua itu harapan kami," ujarnya.

Lebih lanjut, Damar juga menyebut bahwa sampat saat ini Pegadaian telah membina sekitar 5.000 UMKM yang tersebar di 12 wilayah di Indonesia.

"Ke depannya tentunya, pegadaian tetap terus meningkatkan UMKM sehingga mereka bisa naik kelas," kata Damar.

Dalam kesempatan sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen sekaligus anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mendukung program GadePreneur, karena juga sejalan dengan peran OJK dalam pengembangan UMKM terutama di dalam Pasal 249 Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

"Bagaimana untuk memudahkan akses pembiayaan kepada UMKM dan juga ini tentunya mendukung upaya pemerintah salah satunya adalah memperluas atau melakukan pemerataan untuk akses usaha dan pendapatan dan ini salah satu juga yang selalu didukung OJK dalam pengembangan UMKM," kata Friderica.

Sementara, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting juga mendukung pembinaan UMKM yang dilakukan Pegadaian melalui program GadePreneur tersebut.

"Jadi, apa yang dilakukan oleh Pegadaian pada hari ini menyediakan ekosistem untuk membina UMKM dengan paket yang lengkap ini kami sangat apresiasi, dan kami juga memang terus bersama-sama BUMN yang memiliki ekosistem pembinaan itu bersinergi dengan ekosistem-ekosistem yang sudah ada saat ini seperti pasar digital UMKM, Sarinah, dan juga dukungan-dukungan kemitraan rantai pasok itu juga disinergikan dengan program-program kewirausahaan semacam GadePreneur," kata Loto.

Adapun program pelatihan yang dilaksanakan di 12 lokasi di seluruh Indonesia itu juga bekerja sama dengan mentor profesional yang merupakan expert di bidang pengembangan dan pendampingan UMKM.

Selain mendapatkan pelatihan, peserta yang lolos akan difasilitasi untuk pembiayaan perizinan seperti NPWP Badan, Hak Atas Karya Intelektual (HAKI), Produk Industri Rumah Tanggal (PIRT) dan perizinan lain yang diperlukan oleh pelaku usaha pemula.

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan, para peserta akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan jaringan bisnisnya melalui kegiatan expo UMKM di 12 lokasi di seluruh Indonesia, serta seluruh pendaftar akan bergabung dalam komunitas GadePreneur yang akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan di luar kegiatan tersebut.
Baca juga: Pegadaian bantu UMKM naik kelas melalui program pelatihan GadePreneur
Baca juga: Lebih dari 2.000 UMKM ikuti Program Pengembangan Pegadaian

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023