Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang mengungkapkan penyusunan rencana tata ruang dapat mengembangkan pariwisata menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan.

“Aspek pariwisata dapat dikembangkan untuk dijadikan sebuah renewable economy resources, artinya pariwisata menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Gabriel Triwibawa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Untuk mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki, ia mengimbau untuk memperhatikan serta menjaga aspek sosial, budaya, dan lingkungan dalam penyusunan rencana tata ruangnya.

Dia juga mengatakan pemerintah pusat memberikan perhatian untuk membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan daerah yang produktif, aman, nyaman, dan berkelanjutan melalui penyusunan RDTR yang terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS).

Baca juga: Hadi Tjahjanto: Kementerian ATR/BPN dituntut berstandar dunia di 2024

Ketika daerah memiliki RDTR yang terintegrasi dengan OSS, maka Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sebagai dasar penyederhanaan perizinan berusaha dapat diterbitkan melalui mekanisme konfirmasi. Dengan demikian, pintu pertumbuhan ekonomi melalui investasi akan terwujud.

Gabriel Triwibawa menegaskan tidak ada rencana pembangunan yang dilakukan di luar rencana tata ruang.

Hal tersebut, ia sebut, karena pada dasarnya rencana tata ruang merupakan pedoman dalam menyusun rencana pembangunan.

Guna mendorong akselerasi ketersediaan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di seluruh daerah, Direktorat Jenderal Tata Ruang kembali menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor (Rakor Linsek). Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanah Laut serta Rancangan Kepala Daerah tentang RDTR Wilayah Perencanaan (WP) Perkotaan Maumere, Kabupaten Sikka menjadi pembahasan dalam Rakor Linsek.

Pada rakor tersebut, rancangan dokumen penataan ruang masing-masing wilayah dipaparkan oleh para kepala daerah. Dalam hal ini hadir dan memaparkan perencanaannya adalah Bupati Tanah Laut Sukamta dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Menanggapi pemaparan dari masing-masing kepala daerah, Gabriel Triwibawa menilai antara Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Sikka memiliki potensi yang sama, yaitu pariwisata.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN transformasi digital Informasi Geospasial Tematik
Baca juga: Kementerian ATR/BPN sebut tiga lokasi proyek Kota Tanpa Kumuh
Baca juga: Kementerian ATR/BPN godok Raperpres TORA kawasan hutan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023