Vilnius, Lithuania (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Rabu (12/7) mengatakan akan mengadopsi sebuah dokumen dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memetakan bidang kerja sama utama untuk tahun-tahun mendatang.

Keputusan itu diambil setelah Jepang mengenali upaya China dan Rusia untuk melemahkan tatanan internasional berbasis aturan yang ada.

Selama pertemuan di Vilnius dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Kishida diharapkan menyetujui upaya bersama di bawah program baru di berbagai bidang mulai dari keamanan maritim dan luar angkasa hingga dunia maya dan disinformasi.

Kishida dan mitra dari Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan telah diundang untuk bergabung dalam diskusi para pemimpin NATO di ibukota Lithuania.

NATO, yang dihidupkan kembali oleh invasi Rusia ke Ukraina, telah memperluas jangkauan geografisnya, dengan Stoltenberg berulang kali mengatakan bahwa masalah keamanan utama tidak lagi bersifat regional tetapi global.

Baca juga: Merasa dianggap musuh, Rusia cermati terus KTT NATO

Kishida, yang menjadi pemimpin Jepang pertama yang berpartisipasi dalam KTT NATO pada Juni 2022 di Spanyol, telah mengatakan sejak awal perang di Ukraina bahwa keamanan Indo-Pasifik tidak bisa dipisahkan dari Eropa.

Kerja sama dalam Program Kemitraan yang Disesuaikan secara Individual akan didukung untuk memperluas cakupan kerja sama dalam menghadapi tantangan keamanan baru dan tradisional.

Setelah pertemuan dengan Kishida para Rabu pagi, Stoltenberg akan menjadi tuan rumah sesi pemimpin dengan empat negara, yang dikenal sebagai mitra Asia Pasifik aliansi trans-Atlantik atau AP4.

Sesi tersebut juga akan diikuti oleh Swedia, yang akan menjadi anggota NATO ke-32, dan Uni Eropa.

Pejabat yang terlibat dalam persiapan pertemuan mengatakan sebelumnya bahwa para pemimpin tidak akan membahas gagasan mendirikan kantor penghubung di Tokyo untuk memfasilitasi koordinasi antara NATO dan AP4.

Para pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama itu mengatakan bahwa meskipun langkah tersebut telah diupayakan oleh NATO, Prancis dan beberapa negara lain menentang, menyuarakan keprihatinan tentang blok tersebut yang menentang piagamnya dengan melangkah terlalu jauh melampaui wilayah Euro-Atlantik dan kemungkinan memicu ketegangan lebih lanjut dengan China.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: Invasi Rusia di Ukraina membuat NATO merasa kian relevan?

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
COPYRIGHT © ANTARA 2023