Kairo (ANTARA News) - Juru Bicara Kabinet Mesir Alaa Al Hadidi menepis desakan oposisi untuk pembubaran pemerintah pimpinan Perdana Menteri Hisham Qandil.

"Tidak ada pergantian kabinet hingga pemilihan legislatif," kata Al Hadidi seperti dikutip Kantor Berita Mesir, MENA, Rabu.

Ia mengatakan, PM Qandil dan jajaran anggota kabinet tengah menjalankan tugas-tugas kenegaraan seperti biasa tanpa menghiraukan rumor semacam itu.

"Semua rumor menyangkut pengunduran diri pemerintah itu sama sekali tidak benar dan tidak berdasar," ujarnya menegaskan.

Menurut dia, Presiden Mohamed Moursi selalu memberi apresiasi terhadap hasil kerja pemerintah di tengah kesulitan yang dihadapi bangsa.

Kendati demikian, Al Hadidi mengakui bahwa oposisi telah mengajukan usul kepada Presiden Moursi untuk membubarkan pemerintah dan digantikan dengan satu kabinet yang dijuluki Pemerintahan Persatuan Nasional."

Namun, katanya, Presiden Moursi menolak usulan pembubaran pemerintah tersebut.

Sementara itu, pemilu legislatif yang sedianya digelar pada 22 April 2013 ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Penangguhan yang dilakukan Komisi Pemilu tersebut diputuskan menyusul keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara membatalkan Keputusan Presiden mengenai jadwal pemilu tersebut.

Pengadilan menilai Keputusan Presiden itu tidak sesuai dengan konstitusi karena berdasarkan undang-undang baru yang belum disahkan oleh Mahkamah Agung.

Pihak oposisi yang memboikot jadwal pemilu itu menyambut hangat keputusan pengadilan.

Presiden Moursi juga menyatakan menghormati keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara.
(M043/Z002)

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013