Solo (ANTARA) -
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan kolaborasi bersama lembaga pendidikan dan industri untuk hilirisasi sejumlah produk inovatif agar bermanfaat bagi masyarakat luas.
 
"Kami melakukan kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan industri, sehingga beberapa inovasi yang ada di lembaga pendidikan bisa diaplikasikan dan dipakai oleh masyarakat secara langsung," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono pada acara Edu Health Fair 2023 di Hotel Alila Solo, Rabu.
 
Ia mengatakan pada program tersebut, Kementerian Kesehatan mengawinkan lembaga riset dan industri.

Baca juga: Mendag ajak anggota G20 lihat produk inovatif berkelanjutan RI

Baca juga: Artisan IKM diharapkan ciptakan produk yang unik dan inovatif
 
"Sudah ada 16 MoU (nota kesepahaman) dengan lembaga produksi, tahun lalu ada sepuluh, tahun ini ada enam MoU yang diproduksi secara massal," katanya.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya mengatakan acara tersebut digagas supaya hasil penelitian yang di Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) dapat dihilirisasikan dan dimanfaatkan.
 
"Sehingga, uang negara yang digunakan untuk penelitian bisa dimanfaatkan bagi masyarakat," katanya.
 
Ia mengatakan hal itu dilakukan mengingat untuk beberapa produk kesehatan Indonesia masih tergantung pada impor."Dengan adanya ini kami berharap makin banyak produk (buatan) dalam negeri," ujarnya.

Baca juga: Produk lokal disarankan inovatif agar mampu bersaing
 
Sementara itu, Direktur penyediaan tenaga kesehatan Oos Fatimah mengatakan beberapa alat yang saat ini sudah dihilirisasi, salah satunya alat deteksi gula darah tanpa suntik.
 
"Kemudian, makanan dan minuman kesehatan. Itu nanti semua diproduksi secara massal," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023