Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa berharap insinyur di Indonesia menjadi seorang produsen, sehingga mampu menggerakkan perekonomian dalam negeri.
 
"Menurut saya yang bisa menggerakkan ekonomi itu maker, dan maker itu insinyur," ujar Suharso, di Jakarta, Kamis.
 
Menurutnya, saat ini terdapat sejumlah insinyur yang telah beralih profesi, salah satunya turut terjun ke dunia perdagangan hingga bankir, sementara Indonesia membutuhkan karya dari insinyur termasuk perencanaan hingga di sektor manufaktur.

Sebab, kata dia lagi, sektor manufaktur merupakan salah satu indikator penting yang turut menyumbang perekonomian negara maju.
 
"Sumbangan dari kontribusi manufaktur pada negara-negara maju itu 20 persen, tapi laju pertumbuhan sektor industri kita saya rasa itu di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi kita," katanya lagi.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak pun berharap insinyur yang mendalami teknik perencanaan kota akan bisa menjawab tantangan disrupsi, perubahan dunia hingga perubahan perilaku masyarakat.
 
"Di saat yang sama kalau kita tidak merancang kota dengan tepat maka ekonomi kita tidak akan tumbuh dengan tepat, maka perekonomian kita tidak bisa tumbuh dengan optimal," ujarnya pula.
 
Emil juga berharap pengembangan perencanaan desa dan kota memiliki jejaring infrastruktur yang dapat seirama dan sejalan.

"Tantangan itu ada di tangan para perencana, mudah-mudahan perencana wilayah di Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan semakin efektif dalam mendorong bagi yang sudah lulus dan bagi yang sedang berkiprah semakin profesional dan tentunya ini akan menjadi aset besar bagi kita," katanya lagi.
Baca juga: Menko Airlangga apresiasi insinyur Indonesia diakui internasional
Baca juga: Mengenal Nia Asmady, penggawa wanita di balik SATRIA-1

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023