Warsawa (ANTARA) - Kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan mitranya dari Polandia, Andrzej Duda, pada Kamis (13/7/2023) menyoroti volume perdagangan bersejarah yang tinggi antara kedua negara dan berjanji untuk bekerja sama dalam proyek industri pertahanan dan energi yang besar.

Setelah pembicaraannya dengan timpalannya dari Polandia Andrzej Duda, Yoon mengatakan pada konferensi pers bahwa perdagangan bilateral antara Polandia dan Korea Selatan telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan kedua negara juga bekerja sama dalam sektor infrastruktur, pertahanan, dan energi.

Menyebut Polandia sebagai mitra investasi terpenting Korea Selatan, presiden mengumumkan bahwa Polandia dan Korea Selatan telah sepakat untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru di Polandia, yang akan menggunakan teknologi Korea.

Duda mengatakan kepada wartawan bahwa keseluruhan perdagangan antara kedua negara mencapai sekitar 10 miliar dolar AS pada 2022.

Polandia telah menjadi pembeli utama alutsista Korea. Kedua negara menandatangani kesepakatan senjata senilai 65 miliar zloty (16,4 miliar dolar AS) tahun lalu.

Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengumumkan pada Senin (10/7/2023) bahwa pengiriman pertama jet tempur ringan FA-50 Korea Selatan telah tiba di Polandia, menyusul pengiriman tank tempur K2 Black Panther dan howitzer self-propelled gun K9 Thunder juga dari Korea Selatan.

Dalam jumpa pers itu, Duda mengatakan pihaknya juga bermaksud membangun produksi alutsista produksi lokal. "Selama kunjungan Presiden Yoon, kami bekerja untuk memastikan hal ini bisa terjadi," katanya.

Baca juga: Korsel dan NATO akan perluas kerja sama keamanan global
Baca juga: Korea Selatan dan Polandia Ikut Tampil di Pameran Dagang Terkemuka Malaysia, MIFB 2023

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023