Sidoarjo (ANTARA News) - Jumlah penggungsi luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc. di Desa Reno Kenongo, Sidoarjo, yang ditampung di tiga lokasi penampungan makin meningkat tajam. Dari data yang tercatat di Posko Satkorlak PPB hingga Selasa malam, pukul 21:30 WIB, jumlah pengungsi di PBP mencapai 3.815 jiwa (993 kepala keluarga), yang berasal dari empat desa, yaitu Desa Reno Kenongo, Kelurahan Siring, Jatirejo (Porong) dan Desa Kedung Bendo (Tanggulangin). Warga yang mengungsi di Pasar Porong Baru (PPB) sebanyak 3.115 jiwa (780 KK). Sedangkan, yang ditampung di Balai Desa Kedungbendo 165 jiwa (65 KK) dan di Balai Desa Renokenongo sebanyak 535 jiwa (148 KK). Menurut petugas Satkorlak PBP Sabino, untuk menangani para pengungsi, pemerintah menempatkan tenda-tenda maupun beberapa ruangan yang ada kantor balai desa. Sedangkan, pengungsi yang berada di PPB ditempatkan di 250 stand. Sementara, warga Desa Jatirejo yang mengalami kerusakan yaitu beberapa perusahaan antara lain PT Langgeng Maju Bersama lima hektar, PT Kedaung Indah enam hektar, PT Multi Persada 2,8 hektar, tanah gogol dan pribadi sebanyak 11,5 hektar. Hingga saat ini, sekitar 205 KK dari empat desa yang terkena luapan lumpur masih memilih tinggal di rumah mereka masing-masing. Sementara itu, dari data yang dihimpun Bakesbang Linmas Kabupaten Sidoarjo tercatat, di Desa Siring, sebanyak 142 rumah milik warga dari tiga RT rusak. Sedangkan, lahan pertanian yang rusak sampai saat ini mencapai 16,7 hektar dan lahan yang kini tengah terancam rusak sebanyak 5,5 hektar, sehingga total lahan pertanian yang rusak sebanyak 25,3 hektar. Selain itu, lahan milik PT GMSR sebanyak 5 hektar, PT Victory 3 hektar dan CV Budi Pramono 2 hektar. Sementara itu, jumlah warga di Desa Jatirejo yang mengungsi akibat banjir lumpur mencapai 2.615 jiwa dan kini ditampung di Pasar Porong Baru (PPB). Sedangkan, warga Desa Kedungbendo, sebanyak 178 jiwa yang terdiri dari 37 KK dari RT 5 dan RT6/RW2 dievakuasi ke balai desa dan sedikitnya 33,10 hektar lahan pertanian rusak. Untuk di Desa Reno Kenongo, warga yang mengungsi sebanyak 548 jiwa (148 KK) di balai desa. Rumah yang rusak sebanyak 137 rumah dan lahan pertanian yang rusak sebanyak 41 hektar. Selain itu, sebanyak 1.102 karyawan dari 13 perusahaan juga terimbas, bahkan mereka terancam tidak bisa bekerja, karena perusahaan tempat mereka bekerja, tidak bisa beroperasi lagi, akibat tergenang luapan lumpur. (*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006