Saat itu, aktris yang berakting di film "Mata Tertutup" besutan Garin Nugroho itu merasa terkejut karena dirinya disambut meriah oleh masyarakat Jepang kala melewati karpet hijau -TIFF mengusung tema peduli lingkungan dan mengganti karpet merah menjadi hijau-.
"Saya bingung, kenal juga nggak, saya nggak muncul di TV sana, film saya nggak diputar di sana, tapi pas melewati green carpet, mereka memanggil-manggil, bahkan sampai minta tanda tangan, dan banyak difoto sama paparazzi," ujar Jajang berapi-api di sela Diskusi Mencuri Perhatian Dunia Melalui Festival Internasional di Jakarta, Jumat.
Jajang mengemukakan, dirinya kagum dengan masyarakat Jepang yang menghargai karya orang lain, termasuk film. Menurut dia, sikap menghargai itu yang membuat mereka memberi sambutan hangat pada sineas Indonesia yang datang ke TIFF.
"Gila, kita tersanjung sekali. Kata Garin (Nugroho), rupanya mereka sudah biasa menghargai karya (film) karena di televisi Jepang kebanyakan isinya talkshow dan game, jarang ada sinetron bego," tukasnya.
Sementara itu, Jajang berpendapat bahwa festival film internasional itu penting untuk mengetahui kehidupan di belahan dunia yang lain.
"Kita bisa tahu kalau orang barat nggak semuanya sex machine dan mereka bisa tahu orang Indonesia itu nggak tinggal di atas pohon dan bisa bikin film," tambahnya.(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013
