Jakarta (ANTARA) - PT Teknologi Karya Digital Nusa mengumumkan bahwa sistem pengendalian lalu lintas cerdas Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang mereka kembangkan sedang dalam tahap verifikasi, validasi, dan evaluasi oleh Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia).

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa ITCS memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan rencana utama yang diusung oleh ITS Indonesia.

"Dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI (kecerdasan buatan) kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia," kata Direktur Utama PT TKDN David Santoso dalam rilis pers, Jumat.

Baca juga: PT TKDN hadirkan teknologi ITCS untuk urai kemacetan

ITCS, yang telah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling, bertujuan untuk mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah yang kerap terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sistem itu telah diuji coba selama tiga bulan di Kota Solo, Jawa Tengah, dan diklaim telah memberikan hasil yang positif dalam menyesuaikan diri dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia.

Dengan adanya teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5, ITCS disebut dapat mendeteksi penumpukan kendaraan di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap simpang. Detektor yang dipasang di masing-masing persimpangan akan memberikan informasi tentang kondisi lalu lintas secara real-time kepada kontroler, termasuk jumlah volume kendaraan.

Beberapa fitur unggulan yang telah diuji coba dan akan disertifikasi oleh ITS Indonesia adalah VIP Green Wave, Bus Priority, Actuated (Full Reaction), Self Adaptive, dan Coordinated Green Wave.

Fitur VIP Green Wave memungkinkan kendaraan yang telah ditentukan, seperti kendaraan darurat dan kendaraan VVIP, untuk mendapatkan prioritas lampu hijau di simpang yang dilewati secara berurutan. Sementara itu, fitur Bus Priority mendeteksi bus berdasarkan nomor plat kendaraan dan jenis kendaraan lainnya agar mendapatkan prioritas lampu hijau.

Fitur-fitur lainnya seperti Actuated (Full Reaction), Self Adaptive, dan Coordinated Green Wave dirancang untuk mengoptimalkan pengaturan lampu lalu lintas dan mengurangi kemacetan di persimpangan.

Baca juga: Honda kembangkan teknologi anti-macet lalu-lintas

David menambahkan bahwa ITCS juga dilengkapi dengan kamera deteksi yang dilengkapi dengan IR Light sehingga fitur-fitur tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik di malam hari dengan tangkapan lalu lintas yang lebih jelas.

Selain teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5, ITCS juga menggunakan teknologi AI Predictive Modelling. Teknologi itu menganalisis pola dalam data historis untuk memprediksi tingkat kejenuhan di persimpangan.

Dengan menggunakan algoritma prediktif analitik berbasis deep learning, ITCS diklaim mampu memprediksi potensi penumpukan kendaraan di masa depan berdasarkan data-data historis dan aktual. Hal itu akan membantu regulator setempat dalam mengantisipasi dan merencanakan tindakan yang tepat untuk menghindari kemacetan di persimpangan, berdasarkan faktor-faktor seperti waktu, cuaca, hari libur, acara khusus, dan lainnya.

David menambahkan bahwa penerapan sistem ITCS akan membuat lampu lalu lintas secara proaktif dan otomatis menyesuaikan diri dengan data prediksi yang telah dibuat. Dengan adanya model prediksi yang akurat, sistem ITCS dapat mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas di persimpangan untuk menghindari kemacetan yang parah.

"Sebagai contoh, apabila dari model prediksi yang sudah ada diketahui bahwa terjadi kenaikan tingkat kejenuhan di persimpangan, maka sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan tersebut untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah,” kata David.

Baca juga: Dishub Jaksel optimis AI pada lampu lalu lintas bisa kurangi macet

Baca juga: 100 traffic light di Surabaya gunakan teknologi solar cell

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023