New York (ANTARA News) - Airbus SAS Eropa, produsen pesawat komersial terbesar dunia, dapat kehilangan pendapatan hingga 3 miliar dolar AS dari para pemesan pesawat jet superjumbo A380 asal Amerika Serikat (AS), akibat penundaan produksi dan pengiriman pesawat tersebut. International Lease Finance Corp, perusahaan leasing ternama dunia, menyatakan, pihaknya akan membatalkan pesanan 10 unit pesawat berkapasitas 555 kursi penumpang, katanya. Airbus yang bermarkas di Toulouse, Perancis, menunda pengiriman untuk kedua kalinya, karena mengalami masalah di bidang produksi. "Kami dapat membatalkan dan mempertimbangkan pembatalan semua atau sebagian dari pesanan A380 kami," kata Dirut International Lease yang bermarkas di Los Angeles, Steven Udvar-Hazy, seperti dikutip DPA. Dikatakan, pihaknya menerima pemberitahuan dari Airbus bahwa jadwal pengiriman pesawat akan mundur 12-14 bulan dari jadwal semula. Airbus juga dituntut untuk memberikan kompensasi kepada maskapai lain yang memesan A380, termasuk Emirates, pemesan terbesar A380 dengan 45 unit, serta Singapore Airlines dan mungkin banyak maskapai lain yang beralih memesan pesawat buatan Boeing versi baru 747.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006