Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Suriname berjanji akan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan pertanian setelah menteri luar negeri kedua negara, Marty Natalegawa dan Winston G. Lackin, bertemu di Jakarta, Senin.

"Kami optimis kedua negara dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan karena adanya ikatan sejarah dan budaya sejak imigran Jawa tiba di Suriname pada 1980an," kata Marty seusai menandatangani nota kesepahaman "Joint Activities to Strengthen Bilateral Consultation and Communication" bersama Lackin.

Suriname menurut Marty adalah mitra penting bagi Indonesia terutama dalam bidang perdagangan. Meskipun nilai perdagangan dua negara relatif kecil, yaitu sebesar 8,9 juta dolar AS pada 2012, namun Suriname adalah salah satu negara target diversifikasi pasar yang membuat Indonesia tidak bergantung pada pasar tradisional seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Disamping itu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Suriname yang hanya sekitar 500.000 jiwa, total perdagangan keseluruhan sebenarnya dinilai cukup besar. Pertumbuhannya juga cukup menggembirakan dengan prosentase mencapai 12,5 persen pada tahun lalu.

Komoditas ekspor dari Indonesia yang berhasil menembus pasar negara Karibia itu antara lain adalah tekstil, khususnya batik, dan furnitur. Sementara dari Suriname, Indonesia menerima buah-buahan kering dan pupuk mentah.

Pada awal 2012 lalu, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Suriname untuk Indonesia, Titi Amina Pardi, pernah mengatakan bahwa negara yang diwakilinya membutuhkan transfer teknologi agrikultur dan pertanian dari Indonesia.

Sementara itu Lackin menyatakan bahwa hubungan antara sesama negara di wilayah Selatan, seperti Indonesia dan Suriname, harus ditingkatkan karena mempunyai kepentingan yang sama dalam menghadapi negara di utara yang relatif lebih maju.

Selain itu, Indonesia juga punya ikatan khusus karena warisan sejarah yang membuat Suriname kaya secara kultural. Sekitar 15 persen penduduk Suriname dan tujuh menteri di kabinet pemerintah saat ini adalah masyarakat keturunan Jawa.

"Kami bangga karena warisan sejarah dari Indonesia telah memperkaya kami secara kultural, dan kami adalah satu-satunya negara di wilayah Karibia dan Amerika Latin yang mempunyai kekayaan itu," kata dia.

Selama di Indonesia, Lackin juga akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono.

Pewarta: GM Nur Lintang Muhammad
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013