Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan impor dari daerah ini mengalami kenaikan 1,42 persen atau tercatat senilai 30,07 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 bila dibandingkan dengan impor pada Mei senilai 29,65 juta dolar AS.

Fungsional Statistisi Madya BPS Papua Akhmad Fauzi, di Jayapura, Senin, mengatakan meski mengalami peningkatan 1,42 persen yang dipengaruhi oleh bulan ini terdapat impor migas kembali senilai 8,40 juta dolar AS.

“Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) yang memiliki nilai 8,64 juta dolar AS atau sebesar 48,16 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama,” katanya pula.

Menurut Akhmad, total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Juni 2023 senilai 218,39 juta dolar AS atau menurun 1,07 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Juni 2022 yang senilai 220,75 juta dolar AS.

“Nilai impor kumulatif migas Januari-Juni 2023 senilai 69,68 juta dolar AS. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai 148,71 juta dolar AS pada periode Januari-Juni 2023,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan impor 10 golongan nonmigas utama pada Juni 2023 tercatat senilai 17,93 juta dolar AS atau turun sebesar 30,54 persen bila dibandingkan Mei 2023 yang sebesar 25,81 juta dolar AS.

“Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari-Juni 2023 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 44,12 persen, yaitu dari 87,24 juta dolar AS menjadi 125,74 juta dolar AS,” katanya pula.

Dia menambahkan impor dari tujuh negara utama pada Juni 2023 tercatat sebesar 24,61 juta dolar AS atau turun sebesar 4,60 persen dibandingkan nilainya pada Mei 2023 sebesar 25,80 juta dolar AS.
Baca juga: BPS sebut Singapura pemasok impor terbesar ke Papua pada April 2023
Baca juga: Impor Papua 16,93 juta dolar AS pada November 2020


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023