Padang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) menurunkan alat berat untuk membantu membersihkan sisa material banjir di Sekolah Menengah Atas (SMA) Cendikia, Kabupaten Agam.
 
"Kita sudah turunkan alat berat. Penanganan pertama untuk membersihkan gedung sekolah yang tertimbun lumpur," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Sumbar, Ahdiyarsyah, di Padang, Senin.
 
Menurutnya SMA Cendikia menjadi salah satu sekolah yang terdampak banjir dari luapan sungai. "Kita utamakan dulu sekolah yang terdampak banjir dari sungai. Karena kewenangan kita terkait sungai," katanya.
 
Selain menurunkan alat berat, Dinas SDABK Sumbar juga melakukan pemantauan pascabanjir dan longsor yang dilakukan menggunakan drone.
 
"Nanti kita juga evaluasi, apa yang harus kita lakukan. Bentuk penanganan, termasuk konstruksi yang tepat," katanya.
 
Khusus untuk SMA Cendikia, Dinas SDABK Sumbar akan melakukan normalisasi dan pengamanan dari banjir, terutama untuk penanganan darurat. Penanganan dilakukan dengan cepat agar siswa bisa kembali sekolah secepatnya.
 
Selain gedung sekolah, pembersihan meterial bekas banjir juga dilakukan pada gedung asrama sehingga kembali bisa digunakan.
 
Sebelumnya saat banjir melanda Kota Padang, Jumat (14/7), Dinas SDABK Sumbar juga menurunkan pompa mobile untuk mempercepat menurunkan muka air.
 
"Langkah tersebut cukup efektif untuk menurunkan permukaan air. Terutama pada daerah Maransi dan Dadok Tunggul Hitam," katanya.
 
Pompa yang digunakan memiliki kekuatan 250 liter/detik. Pompa tersebut dapat dimanfaatkan dengan berpindah-pindah.

Baca juga: BNPB gelar rakor tangani bencana banjir hingga tanah longsor di Sumbar
Baca juga: Sekolah terdampak banjir di Padang diliburkan
Baca juga: Wako Padang imbau warga tetap waspada cuaca ekstrem seusai banjir

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023