Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melalui Sidang Terbuka mengukuhkan lima guru besar sehingga total profesor di kampus itu sebanyak 139 orang.

Kelima guru besar yang dikukuhkan dalam sidang terbuka di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Selasa masing-masing Prof. Dr. Sofyan Syahnur, S.E., M.Si., Prof. Dr. Ir. Ismail, M.Sc., Prof. Dr. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng., Prof. Dr. Yossi Diantimala, S.E., M.Si dan Prof. Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep.

"Kami meyakini seluruh profesor baru USK, bisa memberikan kontribusi penting baik bagi kampus ini, maupun masyarakat, serta dapat berkiprah optimal dengan kepakarannya masing-masing, yang ditujukan bagi kemaslahatan manusia dan bangsa," kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh.

Rektor mengatakan kepakaran kelima profesor baru ini sangatlah penting dalam mendukung pembangunan di Indonesia. Misalnya, Prof. Dr. Sofyan Syahnur kepakarannya di bidang ekonomi makro. Prof Sofyan menekankan kajiannya pada pertumbuhan ekonomi yang dikaitkan dengan ke-17 agenda SDGs, yaitu Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Ketangguhan Sosial Ekonomi Menuju Pembangunan Berkelanjutan.

Baca juga: Guru Besar USK Banda Aceh kembangkan paprika mikoriza daerah tropis
Baca juga: Universitas Syiah Kuala kukuhkan tiga guru besar lagi


Prof. Dr. Ir. Ismail, M. Sc kepakarannya di bidang Fisika dengan memberikan kontribusi untuk mengembangkan Material Biokomposit, sebagai upaya pemanfaatan limbah pertanian.

Biokomposit merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan material baru pada masa mendatang, karena dapat mencegah kerusakan lingkungan serta mencegah pemanasan global.

Prof. Dr. Akhyar, S.T., M.P., M.Eng berupaya menemukan solusi dari kelemahan produk logam, guna memberikan keuntungan optimal bagi industri pengecoran logam.

"Prof. Akhyar melihat, selama ini sekitar 90 persen kegagalan dari struktur permesinan diakibatkan oleh cacat material saat produksi. Dirinya kemudian melakukan banyak kajian terhadap jenis kecacatan material dan berupaya mencari solusinya," kata Rektor.

Baca juga: Rektor: USK telah kukuhkan 16 guru besar sepanjang 2021
Baca juga: UIN Mataram kukuhkan tiga guru besar
​​​​​​

Kemudian Prof. Dr. Yossi Diantimala, S.E., M.Si memberikan perhatian serius pada informasi akuntansi atau keuangan. Menurutnya, Informasi keuangan yang dihasilkan dari satu siklus akuntansi merupakan informasi yang sangat penting bagi pengguna informasi dalam membuat keputusan bisnis dan manajemen dalam menetapkan strategi bisnis.

Terakhir ada Prof. Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M. Kep, dirinya merupakan satu-satunya profesor yang berasal dari Ilmu Kesehatan. Prof. Hajjul mencurahkan waktunya untuk menemukan strategi Meningkatkan Budaya Keselamatan Pasien.

Kajiannya berangkat dari kenyataan bahwa pelayanan kesehatan berkualitas buruk menghambat kemajuan peningkatan kesehatan pada negara-negara di semua tingkat pendapatan.

Karena itulah Prof. Hajjul mencoba menemukan jalan guna mengoptimalisasi peran manajerial keperawatan, dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien menuju pelayanan kesehatan berkualitas.

Baca juga: Guru besar Universitas Riau bertambah empat orang lagi 
Baca juga: Guru Besar FTUI kaji pirolisis untuk industri kimia berbasis biomassa
Baca juga: Untag Surabaya kukuhkan guru besar bidang Ilmu Akuntansi

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023