Ambon (ANTARA News) - Aksi mogok yang dilakukan ratusan sopir truk angkutan pelabuhan di Tanung Perak, Surabaya dikhawatirkan menghambat pasokan bahan pokok masyarakat di Kabupaten Kepulauan aru, Maluku.

Kadis Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Koperindag) Kepulauan Aru, Rudy Siwabessy mengatakan saat ini sejumlah distributor sedang memproses pengangkutan bahan pokok untuk dipasok ke Dobo, ibu kota Kabupaten setempat.

Sedikitnya sembilan distributor bahan pokok masyarakat saat ini beroperasi di Dobo dan biasanya memasok barang dari Surabaya dengan memanfaatkan masing - masing kapalnya.

"Saya telah berkoordinasi dengan sembilan distributor tersebut dan sejumlah diantaranya menyatakan kapal mereka sedang menunggu pemuatan bahan pokok masyarakat di pelabuhan Tanjung Perak," ujarnya.

Kendati demikian, stok bahan pokok masyarakat terjamin sehingga harga terkendali.

"Stok bahan pokok masyarakat masih terjamin untuk memenuhi kebutuhan 83.636 penduduk Kepulauan Aru yang tersebar di 117 desa dan dua kelurahan," kata Rudy.

Sebelumnya Humas PT Pelindo III Edy Suprianto mengatakan, akibat aksi mogok mengakibatkan 80 persen aktifitas bongkar muat kapal kargo di pelabuhan terganggu. Setidaknya 37 kapal kargo pada akhirnya hanya bersandar di dermaga. Tidak ada aktifitas bongkar muat sejak aksi mogok DPC Organda Tanjung Perak Surabaya.

Dari 37 kapal, hanya tujuh kapal yang beraktifitas, diantaranya milik Terminal Peti Kemas (PT TPS). Sementara 30 kapal lainnya hanya sandar, tidak ada aktifitas bongkar muat.

Untuk itu, pihaknya mengimbau aksi stop operasi sejumlah kendaraan milik anggota Organda Tanjung Perak tetap menjauhi kawasan pelabuhan.

Menurutnya, tindakan stop operasi yang dilakukan serentak oleh tujuh Organda itu, dikhawatirkan dapat menghentikan kegiatan bongkar muat kapal non-peti kemas yang sistemnya Truck Lossing (TL).

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013