Jakarta (ANTARA) - Ekonom Bright Insitute Awalil Rizky mengatakan sektor industri manufaktur perlu terus diperkuat agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 sesuai target pemerintah.

“Kalau tidak ada perubahan paradigma pengelolaan ekonomi, strategi industrialisasi, dan keberpihakan pada pertanian yang kuat, Indonesia mustahil menjadi negara maju,” katanya dalam diskusi dalam Twitter Space bertajuk “Indonesia Naik Kelas, Kapan Lepas dari Middle Income Trap?”, Kamis.

Ia mengatakan pemerintah juga perlu meningkatkan produktivitas di sektor industri manufaktur serta memperkuat sektor pertanian.

“Industrialisasi untuk negara dengan penduduk berjumlah puluhan juta ke atas dan lahan yang luas pasti berdasar pertanian yang kokoh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Center of Deigital Economy and SMEs Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha Naghfiruha Rachbini mengatakan Indonesia perlu meningkatkan produktivitas dari industri manufaktur yang berdasarkan sumber daya alam.

“Kuncinya ada di produktivitas. Kita punya banyak sumber daya alam, tapi industrialisasi tidak berdasarkan sumber daya alam yang kita miliki,” katanya.

Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan mendorong riset yang menghasilkan inovasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi.

“Diperlukan reformasi secara keseluruhan di sektor pendidikan untuk menghasilkan riset dan inovasi yang berkualitas, serta sumber daya manusia yang unggul dan mampu memanfaatkan teknologi,” katanya.
Sebelumnya Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok upper middle income dengan GNI sebesar 4.446 sampai 13.845 dolar AS.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia yang kembali masuk ke kelompok upper middle income menunjukkan pemulihan ekonomi yang cepat setelah sempat turun menjadi lower middle income sejak 2020 karena pandemi COVID-19.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2023